Kampung Batik Lasem : Daya Tarik Budaya dan Wisata Edukasi

Kampung Batik Lasem : Daya Tarik Budaya dan Wisata Edukasi
(Gambar : fitinline.com)

Jatengkita.id – Kampung Batik Lasem, yang terletak di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, merupakan destinasi wisata budaya dan edukasi yang semakin populer. Dikenal sebagai “Kota Tiongkok Kecil”, Lasem memiliki sejarah panjang dalam industri batik yang kaya akan perpaduan budaya Jawa dan Tionghoa.

Dalam beberapa tahun terakhir, upaya pelestarian batik Lasem semakin gencar dilakukan, baik oleh pemerintah, komunitas lokal, maupun para pengrajin batik.

Kampung Batik Lasem kini menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin merasakan pengalaman berharga dalam memahami sejarah, proses pembuatan, serta filosofi di balik setiap motif batik yang dihasilkan.

Sejarah Batik Lasem

Batik Lasem mulai berkembang sejak abad ke-15, ketika pelaut dan pedagang Tiongkok datang ke pesisir utara Jawa. Dipercaya bahwa kedatangan Laksamana Cheng Ho dan para pengikutnya membawa pengaruh budaya Tionghoa ke Lasem, termasuk dalam seni batik.

Ciri khas Batik Lasem adalah warna merah menyala (merah darah ayam) yang unik, yang tidak ditemukan di batik daerah lain. Warna ini dihasilkan dari teknik pewarnaan khusus dengan bahan alami. Selain merah, batik Lasem juga sering menggunakan warna biru tua dan kombinasi warna-warna cerah lainnya.

Motifnya menggabungkan unsur budaya Tionghoa dan Jawa. Secara umum, batik khas Lasem ini memiliki dua motif utama, yaitu motif yang memberikan kesan Tionghoa dengan gambar burung hong, naga, ayam hutan dan sebagainya, sedangkan untuk motif yang tidak memberikan kesan Tionghoa bergambar sekar jagad, kendoro-kendiri, kricak, grinsing, dan yang lainnya.

Kampung Batik Lasem (Karangturi)
(Gambar : wisatakita.com)

Daya Tarik Kampung Batik Lasem

  1. Keunikan Motif dan Warna Batik Lasem

Batik Lasem memiliki ciri khas yang membedakannya dari batik daerah lain di Indonesia. Beberapa motif terkenal antara lain adalah sebagai berikut.

  • Latohan, terinspirasi dari tanaman latoh (sejenis ganggang laut) yang tumbuh di pesisir Lasem.
  • Sekar Jagad, menggambarkan keindahan dunia dalam pola yang harmonis.
  • Burung Hong dan Naga, yang mencerminkan pengaruh budaya Tionghoa yang kuat.

Pewarnaan batik Lasem juga sangat khas, dengan dominasi warna merah menyala yang melambangkan keberanian, kebahagiaan, dan keberuntungan menurut tradisi Tionghoa. Warna biru dan hijau juga sering digunakan untuk memperkaya tampilan batik.

  1. Proses Pembuatan Batik yang Menjadi Atraksi Wisata

Salah satu daya tarik utama Kampung Batik Lasem adalah wisata edukasi dalam bentuk workshop pembuatan batik. Wisatawan dapat belajar langsung bagaimana batik tulis dibuat, mulai dari proses mencanting, pewarnaan, hingga pelorodan (menghilangkan lilin batik).

Para pengrajin batik di Lasem masih mempertahankan teknik tradisional dalam pembuatan batik, yang membuat setiap kain batik memiliki nilai seni tinggi.

Dalam kunjungan ke kampung batik, wisatawan bisa melihat bagaimana motif batik digambar secara teliti dengan tangan menggunakan canting dan malam (lilin batik).

  1. Bangunan Bersejarah yang Menambah Nilai Wisata

Selain batik, Kampung Batik Lasem juga kaya akan bangunan bersejarah peninggalan Tionghoa yang masih terawat dengan baik. Beberapa tempat yang menarik untuk dikunjungi adalah sebagai berikut.

  • Rumah Candu Kim Ling Siok, rumah kuno yang mencerminkan gaya arsitektur Tionghoa klasik.
  • Kelenteng Cu An Kiong, salah satu kelenteng tertua di Jawa yang menjadi saksi sejarah peradaban Tionghoa di Lasem.
  • Omah Batik, galeri dan pusat edukasi batik yang menggabungkan sejarah dan seni dalam satu tempat.

Bangunan-bangunan ini menambah daya tarik Kampung Batik Lasem sebagai destinasi wisata budaya yang autentik.

Baca juga : Figur RA Kartini dalam Bingkai Emansipasi

(Gambar : fitinline.com)

Wisata Edukasi di Kampung Batik Lasem

Selain menawarkan keindahan batik dan arsitektur bersejarah, Kampung Batik Lasem juga menjadi pusat wisata edukasi yang menarik bagi pelajar, mahasiswa, dan wisatawan yang ingin memahami lebih dalam tentang batik.

  1. Workshop Batik untuk Wisatawan

Wisata edukasi di Kampung Batik Lasem sering kali mencakup workshop batik, di mana peserta dapat mencoba sendiri proses membatik. Dalam sesi ini, wisatawan diajarkan cara menggunakan canting, menggambar motif, serta proses pewarnaan dan pelorodan.

Workshop ini tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis, tetapi juga memberikan wawasan tentang filosofi di balik motif-motif batik Lasem. Setiap motif memiliki makna tersendiri yang mencerminkan harapan, keberuntungan, atau nilai-nilai budaya tertentu.

  1. Program Magang dan Studi Lapangan

Beberapa sekolah dan universitas telah menjalin kerja sama dengan pengrajin batik di Lasem untuk program magang dan studi lapangan.

Program ini memungkinkan siswa dan mahasiswa untuk belajar lebih dalam tentang industri batik, baik dari segi teknik pembuatan, sejarah, hingga aspek bisnis dan pemasaran.

  1. Museum Batik Lasem

Di Kampung Batik Lasem juga terdapat museum yang menyimpan berbagai koleksi batik kuno dan modern. Museum ini menjadi tempat edukasi yang menarik, terutama bagi mereka yang ingin mengetahui evolusi batik Lasem dari masa ke masa.

Pelestarian Batik Lasem dan Tantangan yang Dihadapi

  • Persaingan dengan batik cap dan batik printing yang lebih murah dan lebih cepat diproduksi.
  • Regenerasi pengrajin batik, di mana semakin sedikit generasi muda yang tertarik untuk melanjutkan profesi sebagai pembatik.
  • Ketersediaan bahan baku alami, terutama pewarna alami yang semakin sulit ditemukan.

Untuk mengatasi tantangan ini, berbagai pihak terus berupaya melestarikan batik Lasem, di antaranya dengan mengadakan pelatihan bagi generasi muda, meningkatkan promosi wisata, serta memperkenalkan batik Lasem ke pasar internasional.

Follow akun instagram Jateng Kita untuk informasi menarik lainnya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *