Musim Hujan 2024/2025 di Jateng, Simak Detailnya

Musim Hujan 2024/2025 di Jateng, Simak Detailnya
(Gambar : Pinterest)

Jatengkita.id – Memasuki akhir tahun, masyarakat mulai mempersiapkan diri menghadapi musim hujan  2024/2025 yang diperkirakan akan datang lebih awal dan berlangsung cukup lama.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis prakiraan cuaca untuk musim penghujan di wilayah Jawa Tengah. Hasil prediksi menunjukkan musim hujan akan dimulai pada akhir Oktober 2024 dan mencapai puncaknya pada bulan Januari hingga Maret 2025.

Prakiraan ini didasarkan pada analisis cuaca, pergerakan pola angin, dan suhu permukaan laut yang memberikan indikasi lebih rinci terkait curah hujan, potensi bencana alam, dan persiapan masyarakat untuk musim hujan yang akan datang.

Kapan Musim Hujan Akan Dimulai di Jawa Tengah?

Menurut BMKG, musim hujan di Jawa Tengah akan dimulai pada minggu ketiga atau keempat Oktober 2024. Sebagian besar terjadi di wilayah barat dan selatan, yang mencakup Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara.

Kemudian, curah hujan secara bertahap akan merambah ke wilayah tengah dan timur seperti Semarang, Solo, dan Grobogan pada awal November hingga pertengahan Desember. Pola curah hujan diperkirakan akan meningkat pesat pada bulan Januari hingga Maret 2025.

Intensitas hujannya diperkirakan juga lebih tinggi dari rata-rata tahun sebelumnya. BMKG menyebutkan bahwa pola ini dipengaruhi oleh beberapa faktor global dan lokal, termasuk fenomena iklim La Nina.

Fenomena ini sering kali membawa lebih banyak kelembaban dan berpotensi menyebabkan curah hujan lebih tinggi di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

“Dengan adanya La Nina dan peningkatan kelembaban di wilayah tropis, musim hujan kali ini diprediksi akan lebih basah dan berlangsung lebih lama,” jelas seorang peneliti klimatologi BMKG.

jateng 2024-11-01
(Gambar : iklimjateng.info)

Dampaknya, curah hujan akan terus meningkat hingga mencapai puncaknya di awal 2025. Sehingga, penting bagi masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapi musim penghujan ini.

Puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada periode Januari hingga Maret 2025. Wilayah-wilayah di Jawa Tengah yang rawan banjir, seperti Semarang, Pekalongan, Demak, dan Kudus, akan mendapatkan perhatian khusus.

Peningkatan curah hujan di wilayah ini berpotensi memperburuk kondisi banjir yang sering melanda daerah tersebut. Terutama, wilayah Semarang yang setiap tahun menghadapi tantangan banjir rob atau banjir air laut pasang yang diperparah dengan curah hujan tinggi.

BMKG juga memperingatkan potensi tanah longsor di daerah pegunungan dan dataran tinggi, seperti di Kabupaten Wonosobo, Temanggung, dan Magelang, yang kerap mengalami longsor saat musim hujan.

Pemerintah daerah diharapkan dapat mengidentifikasi area-area rawan bencana dan melakukan pemetaan risiko sebagai langkah antisipatif. Masyarakat yang tinggal di lereng bukit atau dekat dengan tebing yang curam perlu meningkatkan kewaspadaan. Terutama saat hujan lebat yang berlangsung dalam jangka waktu lama.

Selain banjir dan tanah longsor, prakiraan cuaca ini juga mencatat potensi angin kencang dan badai petir di beberapa daerah pesisir. Daerah seperti Cilacap, Kebumen, dan Jepara yang berada di pesisir laut selatan dan utara Jawa Tengah, diprediksi akan mengalami angin kencang selama puncak musim hujan.

Kondisi ini memerlukan perhatian khusus dari pihak berwenang dan masyarakat untuk menghindari kerusakan lebih besar akibat angin kencang yang bisa merusak infrastruktur dan mengancam keselamatan warga.

Langkah Antisipasi Pemerintah Daerah dan BMKG

Menanggapi prakiraan cuaca yang cukup menantang ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan BMKG telah mempersiapkan beberapa langkah antisipatif. BMKG, misalnya, berencana untuk memberikan informasi cuaca yang lebih intensif dan memperbarui peringatan dini melalui platform digital dan media sosial.

Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat memantau kondisi cuaca dan siap menghadapi situasi ekstrem.

“Kami akan mengirimkan peringatan dini kepada masyarakat secara real-time melalui aplikasi, media sosial, dan siaran radio lokal. Kami berharap masyarakat lebih responsif terhadap peringatan cuaca dan segera mengamankan diri jika ada potensi bencana yang tinggi,” jelas juru bicara BMKG Jawa Tengah.

(Gambar : iklimjateng.info)

Selain itu, pemerintah daerah bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menyiapkan logistik dan tim penanggulangan bencana untuk merespons keadaan darurat. Posko-posko bencana didirikan di beberapa wilayah rawan.

Alat berat juga sudah disiapkan di area yang sering mengalami longsor. Di sisi lain, masyarakat juga diajak untuk lebih siap menghadapi musim hujan dengan. Misalnya membuat saluran air bersih, membersihkan selokan, dan menjaga lingkungan sekitar agar tidak tersumbat sampah yang bisa memperparah banjir.

Tips Menghadapi Musim Hujan 2024/2025 di Jawa Tengah

Untuk menghadapi musim hujan kali ini, masyarakat di Jawa Tengah diharapkan bisa melakukan beberapa langkah preventif. Hal ini bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dari curah hujan tinggi dan potensi bencana yang mengintai. Berikut beberapa tips untuk menghadapi musim hujan.

  1. Menjaga Kebersihan Lingkungan 

Salah satu langkah penting adalah menjaga kebersihan lingkungan. Masyarakat harus membersihkan saluran air, selokan, dan parit agar tidak tersumbat sampah. Sampah yang menumpuk bisa menyumbat aliran air dan menyebabkan banjir yang lebih parah.

  1. Membangun atau Memperbaiki Saluran Drainase

Daerah yang sering terkena banjir bisa mengupayakan perbaikan sistem drainase atau saluran air. Dengan sistem drainase yang baik, air hujan dapat mengalir dengan lancar dan mengurangi risiko genangan.

(Ilustrasi : smartcity.jakarta.go.id)
  1. Mempersiapkan Peralatan Darurat 

Bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana seperti tanah longsor atau banjir, penting untuk mempersiapkan peralatan darurat. Mulai dari senter, radio, baterai, dan kantong darurat. Memiliki rencana evakuasi dan tempat yang aman juga bisa menyelamatkan jiwa saat situasi darurat.

  1. Mengetahui Informasi Cuaca Secara Berkala

BMKG menyediakan layanan informasi cuaca melalui aplikasi dan situs resmi. Masyarakat diimbau untuk rutin memeriksa prakiraan cuaca harian agar dapat mengantisipasi kondisi yang mungkin membahayakan. Terutama saat hendak bepergian atau melakukan aktivitas di luar rumah.

  1. Menjaga Kesehatan

Musim hujan sering kali membawa berbagai penyakit seperti flu, demam, dan penyakit kulit. Masyarakat disarankan untuk menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan bergizi, menjaga kebersihan, dan membawa jas hujan atau payung saat keluar rumah.

Pengaruh Musim Hujan terhadap Aktivitas Ekonomi di Jawa Tengah

Selain dampaknya pada kesehatan dan keselamatan, musim hujan juga berdampak pada aktivitas ekonomi di Jawa Tengah, terutama sektor pertanian, perdagangan, dan transportasi. Petani di beberapa wilayah di Jawa Tengah dapat diuntungkan oleh curah hujan yang tinggi karena tanaman seperti padi memerlukan air dalam jumlah besar.

Namun, jika hujan berlebihan, risiko banjir dapat merusak lahan pertanian dan menghancurkan tanaman. Sektor perdagangan dan transportasi juga akan mengalami gangguan akibat musim hujan, terutama di wilayah yang rawan banjir dan longsor.

Banjir yang sering terjadi di kota-kota seperti Semarang dan Pekalongan bisa menyebabkan kemacetan parah dan menghambat distribusi barang. Pemerintah setempat diharapkan dapat mengambil tindakan cepat untuk mengatasi kendala ini guna menjaga kelancaran aktivitas ekonomi.

Musim hujan 2024/2025 di Provinsi Jawa Tengah diperkirakan akan berlangsung dengan intensitas yang tinggi dan membawa curah hujan di atas rata-rata. Puncak musim hujan yang terjadi pada Januari hingga Maret 2025 membutuhkan kewaspadaan ekstra.

This may contain: many people are working in the rice field
(Gambar : Pinterest)

Terutama bagi masyarakat di daerah-daerah rawan bencana seperti banjir dan tanah longsor. Melalui persiapan yang baik, dukungan dari pemerintah, dan kesadaran masyarakat, diharapkan dampak negatif dari musim hujan ini dapat diminimalisasi.

BMKG dan BPBD telah menyiapkan langkah antisipatif dengan memberikan informasi cuaca yang lebih intensif dan menyiapkan posko-posko bencana di beberapa wilayah rawan.

Masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan, memperbaiki saluran air, dan memantau informasi cuaca agar dapat mengantisipasi segala kemungkinan yang mungkin terjadi.

Dengan kerjasama yang solid antara pemerintah dan masyarakat, musim hujan 2024/2025 di Jawa Tengah dapat dihadapi dengan baik dan aman.

Anda mungkin suka : 6 Buah Ini Cocok Dikonsumsi Saat Musim Hujan