Jatengkita.id – Kabupaten Batang, yang terletak di pesisir utara Jawa Tengah, dikenal dengan kekayaan budaya dan kulinernya yang khas. Salah satu kuliner yang paling ikonik dari daerah ini adalah nasi megono.
Hidangan sederhana ini kaya akan rasa yang telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Batang sejak lama. Nasi megono tidak hanya sekedar makanan, tetapi juga memiliki makna budaya dan sejarah yang dalam.
Kuliner ini sering ditemukan di berbagai kesempatan, mulai dari sarapan sehari-hari, hidangan dalam acara adat, hingga sajian khas di warung makan.
Dengan perpaduan rasa gurih, aroma khas daun melinjo, dan tekstur unik dari nangka muda yang dicincang, Nasi Megono menjadi salah satu kuliner yang harus dicoba oleh siapa saja yang berkunjung ke Batang.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang sejarah, filosofi, cara pembuatan, variasi, serta tempat terbaik untuk menikmati kuliner khas Batang ini.
Asal-Usul Nasi Megono
Nama “megono” berasal dari bahasa Jawa, yang berarti “memotong” atau “menghancurkan”. Hal ini merujuk pada cara pengolahan nangka muda yang merupakan bahan utama dalam hidangan ini. Nangka muda dicincang halus sebelum dimasak dengan campuran bumbu khas.
Dalam budaya Jawa, megono memiliki makna filosofi mendalam. Proses pemotongan dan pencampuran berbagai bahan dalam hidangan ini mencerminkan kebersamaan dan gotong royong dalam kehidupan masyarakat.
Selain itu, penggunaan bahan-bahan alami menandakan kesederhanaan dan kedekatan dengan alam, yang menjadi prinsip hidup masyarakat pesisir Jawa.
Sejarah Nasi Megono
Menurut catatan sejarah, Nasi Megono telah ada sejak zaman Kerajaan Mataram. Pada masa itu, hidangan ini digunakan dalam ritual persembahan kepada para leluhur.
Seiring waktu, Nasi Megono tidak hanya menjadi bagian dari ritual adat. Kuliner ini berkembang sebagai makanan sehari-hari masyarakat pesisir utara Jawa. Batang, sebagai salah satu daerah yang berada di jalur perdagangan pesisir, turut mengadopsi dan mengembangkan kuliner ini dengan ciri khasnya sendiri.
Hingga kini, Nasi Megono tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Batang, baik dalam keseharian maupun dalam acara-acara khusus seperti selamatan dan hajatan.

Keunikan Nasi Megono Khas Batang
- Bahan dan Cara Pengolahan
Secara umum, Nasi Megono terdiri atas nasi putih hangat yang disajikan dengan olahan nangka muda cincang yang dimasak dengan bumbu khas. Namun, Nasi Megono khas Batang memiliki beberapa keunikan tersendiri, terutama dalam pemilihan bahan dan cara memasaknya.
Beberapa bahan utamanya yaitu nangka muda (tewel) yang dicincang halus dan parutan kelapa untuk menambah cita rasa gurih. Ada juga bumbu rempah khas, seperti bawang merah, bawang putih, ketumbar, kemiri, daun salam, dan serai.
Kemudian, ada ikan teri atau udang kecil sebagai tambahan protein dan cita rasa khas pesisir.
Di Batang, kuliner ini sering kali dimasak menggunakan kukusan tradisional untuk mempertahankan aroma dan tekstur khasnya. Selain itu, masyarakat setempat juga sering menambahkan irisan cabai rawit untuk memberikan rasa pedas yang lebih kuat dibandingkan Nasi Megono dari daerah lain.
- Perbedaan dengan Nasi Megono Pekalongan
Meskipun sama-sama berasal dari pesisir utara Jawa, Nasi Megono khas Batang memiliki perbedaan dengan Nasi Megono dari Pekalongan. Di Pekalongan, teksturnya cenderung lebih basah, karena menggunakan santan dalam proses memasaknya.
Sementara di Batang lebih kering dan berbumbu kuat, karena penggunaan parutan kelapa tanpa santan, serta tambahan ikan teri atau udang kecil. Tingkat kepedasan Nasi Megono Batang lebih tinggi, karena sering ditambahkan irisan cabai rawit segar.
Perbedaan ini menunjukkan bagaimana setiap daerah mengadaptasi kuliner khas sesuai dengan selera dan bahan baku yang tersedia di wilayahnya.
- Pelengkap yang Menambah Kelezatan
Nasi megono khas Batang biasanya disajikan dengan berbagai lauk pendamping yang menambah cita rasa dan kelezatan.
Beberapa pelengkap favorit antara lain mendoan (tempe goreng setengah matang khas Jawa Tengah), ikan asin goreng, sambal bawang atau sambal terasi, pete bakar atau goreng, dan telur pindang atau telur ceplok.
Kombinasi Nasi Megono dengan lauk-lauk tersebut menciptakan perpaduan rasa gurih, pedas, dan renyah yang semakin menggugah selera.
Pilihan redaksi : 5 Fakta Kabupaten Batang yang Dijuluki “Heaven of Asia”
Nasi Megono dalam Kehidupan Masyarakat Batang
- Kuliner Sehari-hari yang Merakyat
Sebagai makanan khas daerah, kuliner ini sangat mudah ditemukan di berbagai warung makan dan pasar tradisional di Batang. Harganya yang terjangkau menjadikannya pilihan makanan favorit bagi masyarakat dari berbagai kalangan.
Tidak hanya menjadi sarapan yang mengenyangkan, hidangan khas ini juga sering dijadikan bekal makan siang bagi para pekerja dan pelajar. Rasa yang lezat, porsi yang pas, dan harga yang murah membuatnya tetap diminati hingga saat ini.
- Hidangan Tradisi dalam Acara Adat
Selain sebagai makanan sehari-hari, Nasi Megono juga memiliki makna budaya yang kuat dalam tradisi masyarakat Batang. Dalam acara selamatan dan hajatan, kuliner ini sering disajikan sebagai bagian dari tumpeng atau hidangan khas lainnya.
Di beberapa daerah pesisir, Nasi Megono juga digunakan dalam tradisi sedekah laut yang merupakan ritual syukuran para nelayan kepada Tuhan atas hasil laut yang melimpah.
Keberadaan Nasi Megono dalam berbagai acara adat menunjukkan bahwa kuliner ini bukan sekadar makanan, tetapi juga bagian dari identitas budaya masyarakat Batang.
Menjaga dan Melestarikan Kuliner Tradisional
Di tengah perkembangan zaman dan maraknya makanan modern, upaya pelestarian kuliner tradisional menjadi sangat penting.
Langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga keberadaan Nasi Megono adalah mempromosikannya melalui media sosial dan festival kuliner agar lebih dikenal oleh generasi muda dan wisatawan.
Diperlukan juga upaya mendorong pelaku usaha kuliner untuk tetap mempertahankan resep tradisional Nasi Megono sambil berinovasi dengan penyajian yang lebih menarik.
Selain itu juga bisa dengan mengajarkan cara memasak kuliner ini kepada anak-anak muda agar mereka tetap mengenal dan mencintai kuliner warisan daerahnya.
Follow akun instagram Jateng Kita untuk informasi menarik lainnya!