Jatengkita.id – Program SAPA (Sahabat Papua) yang diinisiasi oleh Tim Penelitian dan Pengabdiaan Universitas Negeri Semarang (UNNES) membentuk Posyandu Remaja (Posrem). Program SAPA ini berhasil melahirkan 16 kader posyandu remaja dari pelajar Papua yang berada di Semarang.
Adapun kegiatan tersebut mencakup penyuluhan tentang gaya hidup sehat, pola makan yang baik, serta edukasi mengenai kesehatan reproduksi. Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan penyakit dan peningkatan kualitas hidup pra-remaja.
Kegiatan ini jug abertujuan memperkuat pilar kesehatan remaja Papua di Semarang. Program Kader Posyandu Remaja diinisiasi oleh UNNES dan PKBI sebagai inisiatif positif untuk melibatkan generasi muda dalam upaya kesehatan masyarakat.
Program ini bertujuan tidak hanya untuk memberikan pemahaman kesehatan kepada remaja, tetapi juga melibatkan mereka secara aktif dalam menyebarkan informasi kesehatan di komunitas pelajar Papua.
Selain penyuluhan, Posyandu Remaja juga menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan rutin, termasuk pengukuran tinggi badan, berat badan, dan deteksi dini masalah kesehatan. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi potensi masalah kesehatan pada tahap awal sehingga dapat ditangani dengan lebih efektif.
Keterlibatan aktif remaja dalam kegiatan Posyandu Remaja di Papua menjadi kunci kesuksesan program ini. Dengan melibatkan mereka secara langsung, diharapkan para remaja dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan mengadopsi gaya hidup sehat sejak dini.
Kegiatan posyandu remaja dilaksanakan pada hari Minggu, (12/11/2023) di asrama Binterbusi. Kegiatan ini dilaksanakan oleh 13 kader posyandu yang sudah terlatih didampingi Pilar PKBI dan tim dari UNNES.
Sama seperti posyandu lainnya, posyandu remaja ini menggunakan sistem lima meja. Lima meja tersebut yakni meja pendaftaran, meja pemeriksaan berat badan dan ukur tinggi badan, tensi, meja pencatatan, meja penyuluhan gizi dan kesehatan, serta meja konseling. Setiap meja diisi dengan kader posyandu yang telah dilatih sebelumnya.
Adanya kegiatan posyandu remaja ini diharapkan dapat memfasilitasi pelajar Papua yang berada di asrama Binterbusi untuk menjaga kesehatan dan memeriksa kondisi kesehatan mereka.
Menariknya, kegiatan ini dilaksanakan oleh kader posyandu dari kalangan pelajar Binterbusi sendiri. Kader Posyandu Remaja Papua diarahkan untuk menjadi duta kesehatan di kalangan rekan sebaya mereka.
Mereka diberdayakan untuk memberikan edukasi tentang gaya hidup sehat serta pentingnya nutrisi. Sealin itu juga mengedukasi aspek kesehatan reproduksi kepada sesama remaja di lingkungan asrama Binterbusi.
Langkah ini diharapkan dapat membentuk pola pikir sehat sejak dini dan mendorong adopsi gaya hidup yang mendukung kesehatan.
Selain itu, Kader Posyandu Remaja juga dilibatkan dalam kegiatan pemeriksaan kesehatan rutin di kalangan remaja.
Pengukuran tinggi badan, berat badan, dan deteksi dini masalah kesehatan menjadi bagian integral dari peran mereka. Dengan demikian, pembentukan kader Posyandu Remaja tidak hanya bersifat edukatif tetapi juga inklusif dalam mendeteksi potensi masalah kesehatan di antara generasi muda.
Baca Juga SAPA, Bentuk Perhatian Terhadap Kesehatan Pelajar Papua di Semarang