Powerful! 6 Inovasi Teknologi Ducati Ini Jadi Acuan

Powerful! 6 Inovasi Teknologi Ducati Ini Jadi Acuan
(Gambar : x.com)

Jatengkita.id – Pabrikan Ducati resmi menggelar launching Ducati Lenovo Team di Madonna di Campiglio pada Senin (20/02/2015) pagi waktu setempat. Arena ini sudah ketiga kalinya menjadi tempat launching pabrikan Borgo Panigale asal Italia tersebut.

Digadang-gadang sebagai “dream team” musim 2025, Ducati dengan percaya diri bersiap menampilkan performa super dengan inovasi teknologi teranyar. Jajaran tim termasuk teknisi dan rider juga menyampaikan harapan yang sama untuk kembali menjadi yang paling kuat di musim kompetisi 2025.

Selama 2024, Ducati Lenovo Team berhasil mendominasi dengan 13 kemenangan, titel juara dunia konstruktor, dan titel juara dunia tim. Motor rakitan Ducati, yaitu Desmosedici 24 juga berhasil membawa Jorge Martin menjadi juara dunia.

Kemenangan yang fantastis tersebut tak bisa dipungkiri merupakan hasil banting tulang dan penantian Ducati selama 15 tahun. Pabrikan ini mulai menunjukkan kemajuan yang signifikan di bawah tangan dingin insinyur brilian, Luigi Dall’igna.

Di masa-masa awal, ia sempat mendapat penolakan dan kritik dari pabrikan lain karena inovasi yang ia luncurkan kerap dinilai negatif. Ia bersama tim berhasil mengembangkan beberapa peranti yang akhirnya dapat diterima bahkan menjadi acuan bagi pabrikan lain untuk pengembangan.

Berikut ini rangkuman singkat enam teknologi Ducati yang sukses menjadi pionir pengembangan di MotoGP.

Francesco Bagnaia, Ducati Team
Front Ride-Height Device (Gambar : motorsport.com)
  1. Winglet

Winglet merupakan peranti yang dipasang di bagian depan Desmosedici dan pertama kali diluncurkan pada tahun 2015. Alat ini dimaksudkan untuk mengurangi wheelie (ban depan terangkat) saat mengawali start balapan.

Winglet dinilai dapat meningkatkan akselerasi motor. Inovasi ini kemudian diikuti pabrikan Jepang seperti Yamaha, Honda, dan Suzuki, hingga pabrikan Eropa lainnya. Beberapa waktu kemudian, penggunaan winglet menjadi kontroversi.

Wheelie dinilai merusak estetika dan membahayakan rider karena banyaknya turbulensi saat di lintasan lurus. Hal tersebut berujung pada keputusan Komisi Grand Prix yang melarang penggunaan winglet. Selain karena faktor keamanan, pelarangan juga dimaksudkan untuk menekan biaya pengembangan motor.

  1. Aero Fairing

Setelah larangan penggunaan winglet, pada tahun 2017, Ducati kembali berinovasi dengan meluncurkan aero fairing. Peranti ini adalah pengembangan dari winglet yang dirancang sejalan dengan regulasi yang diberlakukan.

Komisi Grand Prix mengawasi pengembangan peranti ini dengan ketat dan hanya mengizinkan satu kali perubahan tiap tahunnya. Pengembangan aerodinamika memang membutuhkan anggaran fantastis.

  1. Rear Spoiler

Alat ini dipasang untuk mengalirkan angin ke bagian belakang ban untuk mengurangi suhu panas pada ban. Dengan begitu, performa ban bisa meningkat dan bisa tahan lama.

Kegunaan alat ini akan terasa bila balapan memutari puluhan lap. Performa ban di putaran terakhir akan sangat berguna bagi para rider untuk mengunci kemenangan.

  1. Holeshot Device

Melansir dari motorsport.com, holeshot device berfungsi untuk manaikkan atau menurunkan suspensi motor secara mekanis. Alat ini juga bisa difungsikan untuk mengurangi wheelie bila dipasang di bagian depan.

Holeshot device pertama kali terlihat di motor Jack Miller pada GP Thailand tahun 2018. Alat ini dimaksudkan untuk memaksimalkan top speed. Penggunaannya tidak dilarang regulasi karena masih dioperasikan secara mekanik.

  1. Rear Ride-Height Device

Rear ride-height device merupakan evolusi dari holeshot device yang dipasang di suspensi bagian belakang motor. Peranti ini diluncurkan pada tahun 2019 dan bisa digunakan bahkan saat  motor bergerak.

  1. Front Ride-Height Device

Peranti ini pertama kali digunakan pada musim 2022 saat tes pramusim di Sepang dan Mandalika. Front ride-height device dipasang di bagian depan dan dimaksudkan untuk akselerasi.

Namun, pada 04 Maret 2022, penggunaan peranti ini resmi dilarang. Hasil pertemuan antara beberapa pihak seperti FIM, Dorna Sports, dan Komisi Grand Prix menyatakan penggunaan peranti apapun yang dapat mengubah atau menyesuaikan pengendaraan motor secara bergerak adalah dilarang.

Larangan tersebut ditujukan untuk mencegah peningkatan kinerja dan peningkatan biaya pengembangan.

Baca juga : World Ducati Week 2024 Jadi Obat Rindu MotoGP di Summer Break

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *