Jatengkita.id – Tari Aplang merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional yang berasal dari Kabupaten Banjarnegara. Tarian ini tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga mengandung makna spiritual yang dalam serta berfungsi sebagai media penyebaran ajaran Islam.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah, struktur pertunjukan, serta nilai-nilai yang terkandung dalam Tari Aplang.
Sejarah Tari Aplang
Pada tahun 1951, kelompok seni Berjanjen menciptakan Tari Aplang sebagai media untuk menyebarkan ajaran Islam di masyarakat Banjarnegara. Tarian ini berakar dari kitab Berjanji karya Al Barzanzi, yang menceritakan perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW serta nilai-nilai dalam Al-Qur’an.
Awalnya, pertunjukan tari Aplang hanya dimainkan oleh delapan penari pria dan dipentaskan dari jam delapan malam hingga satu dini hari. Seiring berjalannya waktu, tepatnya pada tahun 1953, terjadi perubahan yang signifikan dalam bentuk penyajiannya.
Inovasi yang dilakukan adalah dengan memasukkan unsur penari perempuan ke dalam pertunjukan. Penambahan ini membawa perubahan yang besar karena menjadikan Tari Aplang semakin menarik untuk ditonton, lebih dinamis dalam penyajiannya, serta menghadirkan nuansa baru.
Istilah “Aplang” diambil dari kata “ndaplang”, yang merujuk pada gerakan bela diri yang melibatkan ayunan tangan ke sisi kanan dan kiri. Gerakan ini melambangkan ketangguhan serta keberanian, yang kemudian menjadi elemen utama dalam tarian ini.
Seiring waktu, tari Aplang semakin dikenal luas dan kerap ditampilkan dalam berbagai kesempatan, baik dalam perayaan adat maupun kegiatan keagamaan seperti pengajian.
Baca juga : Perang Air dalam Tradisi Unik Bajong Banyu di Banjarnegara

Struktur Pertunjukan
- Babak Awal
Mengawali pertunjukan dengan nuansa syukur, para penari berdiri berurutan diiringi melodi salawat yang merdu. Ini menciptakan atmosfer kerendahan hati dan penghormatan kepada Tuhan. - Babak Inti
Saat pertunjukan mencapai babak inti, penonton disajikan rangkaian gerakan silat yang penuh semangat.
Para penari memperagakan berbagai jurus, seperti teknik bertahan, lompatan lincah, serta gerakan lainnya yang melambangkan keberanian dan ketulusan dalam menyampaikan nilai-nilai kebijaksanaan.
Gerakan ini sangat dinamis dan menggugah semangat, menciptakan suasana yang riuh dan penuh energi. - Babak Akhir
Di bagian penutup pertunjukan, para penari bergerak perlahan ke tepi panggung sambil melakukan gestur penghormatan, yang melambangkan sikap rendah hati dan kesederhanaan.
Momen ini tidak sekedar menjadi akhir dari tarian, tetapi juga sebagai ungkapan perpisahan yang penuh ketulusan kepada para penonton. Gerakan ini mencerminkan rasa hormat serta kesadaran bahwa keindahan seni sejati lahir dari keikhlasan.
Nilai-Nilai dalam Tari Aplang
- Nilai Religius
Tari Aplang digunakan sebagai sarana untuk menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat. Setiap gerakan yang ditampilkan dalam tarian ini memiliki makna mendalam yang mencerminkan nilai-nilai moral, kebaikan, serta perdamaian.
Selain itu, melalui lantunan syair berbahasa Arab dan Jawa yang mengiringi tarian, para penari menyampaikan pesan-pesan keagamaan yang bertujuan untuk menginspirasi dan membimbing penonton menuju kehidupan yang lebih bermakna. - Nilai Ketakwaan
Dalam tari Aplang, terdapat berbagai gerakan khas, seperti gerakan tangan saat berdoa dan memberi salam, yang merepresentasikan ketakwaan kepada Tuhan.
Melalui tarian ini, para penari mengekspresikan rasa syukur dan kepasrahan kepada Sang Pencipta, menjadikan nilai spiritual sebagai esensi utama dalam setiap pementasan.
- Nilai Pendidikan
Tari Aplang memiliki peran sebagai media pembelajaran bagi masyarakat. Dalam setiap pertunjukannya, tarian ini menyampaikan pesan tentang pentingnya moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui gerakan dan makna yang terkandung di dalamnya, tari Aplang mendorong masyarakat untuk menghayati serta mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan nyata. - Nilai Kesopanan
Busana yang digunakan oleh penari didesain dengan gaya yang rapi dan tertutup, menggambarkan kesantunan sesuai dengan ajaran Islam. Pemilihan kostum ini mencerminkan penghormatan terhadap adat istiadat serta aturan sosial yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Banjarnegara.
Follow akun instagram Jateng Kita untuk informasi menarik lainnya!