Jatengkita.id – Intermittent fasting (IF) atau puasa berselang adalah salah satu metode diet yang populer karena fleksibel dan dianggap efektif dalam menurunkan berat badan serta memperbaiki kesehatan secara menyeluruh.
Metode ini mengatur pola makan dalam interval waktu tertentu, seperti puasa selama 16 jam dan makan dalam waktu 8 jam, atau berbagai kombinasi lain yang menyesuaikan jadwal harian.
Meski terlihat sederhana, banyak orang melakukan kesalahan dalam menjalani intermittent fasting yang dapat menghambat manfaatnya atau bahkan membahayakan kesehatan.
Berikut ini adalah tujuh kesalahan yang sering dilakukan saat menjalani intermittent fasting, beserta cara menghindarinya untuk memperoleh manfaat yang maksimal.
- Tidak Memilih Jadwal yang Tepat
Kesalahan pertama yang sering dilakukan adalah memilih jadwal puasa yang tidak sesuai dengan rutinitas harian atau kondisi tubuh. Misalnya, seseorang dengan pekerjaan fisik yang cukup berat di pagi hari memilih puasa 16 jam hingga siang.
Hal ini bisa menyebabkan tubuh merasa lemas karena kurang asupan energi.
Hindari Kesalahan Ini
Pilihlah jadwal puasa yang paling sesuai dengan aktivitas dan kebutuhan tubuh. Jika Anda memiliki jadwal yang sibuk dan membutuhkan banyak energi di pagi hari, pertimbangkan metode 12:12, di mana Kamu hanya puasa selama 12 jam dan makan selama 12 jam.
Metode ini lebih ringan dan bisa tetap memberikan manfaat kesehatan.
- Mengonsumsi Makanan Tidak Sehat pada Waktu Makan
Kesalahan umum lainnya adalah mengira bahwa setelah berpuasa, Kamu bisa makan apa saja. Hal ini sering kali membuat orang mengonsumsi makanan cepat saji, makanan tinggi gula, atau camilan yang tidak sehat sebagai bentuk “reward” setelah berpuasa.
Padahal, makanan tersebut bisa menghambat proses penurunan berat badan dan menyebabkan peradangan dalam tubuh.
Hindari Kesalahan Ini
Pilihlah makanan bergizi yang dapat membantu memulihkan energi dan meningkatkan kesehatan. Pastikan makanan mengandung protein, serat, lemak sehat, dan vitamin yang dibutuhkan tubuh.
Contohnya, Kamu bisa mengonsumsi ikan, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan buah-buahan segar. Hindari juga makanan tinggi gula, tepung olahan, dan lemak trans yang bisa merusak manfaat IF.
- Kurang Minum Air Putih
Kurang minum air putih merupakan kesalahan yang sering terjadi saat melakukan intermittent fasting. Dehidrasi bisa menyebabkan tubuh merasa lemas, pusing, dan memperburuk suasana hati. Selain itu, kekurangan cairan juga bisa memicu rasa lapar yang sebenarnya berasal dari dehidrasi.
Hindari Kesalahan Ini
Pastikan tubuh tetap terhidrasi selama periode puasa maupun saat waktu makan. Minumlah minimal delapan gelas air setiap hari, atau lebih jika aktivitas fisik Kamu tinggi.
Jika merasa lapar, coba minum segelas air terlebih dahulu untuk memastikan apakah rasa lapar tersebut bukanlah sinyal tubuh yang mengalami dehidrasi.
- Melakukan Latihan Fisik Berat saat Berpuasa
Berolahraga adalah bagian penting dari gaya hidup sehat, tetapi melakukan latihan fisik berat saat sedang berpuasa bisa menjadi bumerang. Hal ini bisa menguras energi tubuh yang pada saat itu minim asupan kalori, sehingga meningkatkan risiko kelelahan atau cedera.
Hindari Kesalahan Ini
Untuk tetap aktif tanpa merasa lelah, pilihlah latihan ringan seperti jalan kaki, yoga, atau stretching saat sedang berpuasa.
Jika Kamu ingin melakukan latihan fisik berat, seperti angkat beban atau HIIT, lebih baik dilakukan saat periode makan atau setelah Kamu berbuka untuk memastikan tubuh memiliki energi yang cukup.
- Kurang Memperhatikan Jam Tidur
Kurang tidur dapat meningkatkan produksi hormon kortisol dalam tubuh, yaitu hormon yang berhubungan dengan stres dan rasa lapar. Hormon ini akan membuat Kamu cenderung merasa lebih lapar saat berpuasa dan lebih sulit untuk konsisten dengan metode intermittent fasting.
Hindari Kesalahan Ini
Pastikan Kamu mendapatkan waktu tidur yang cukup dan berkualitas setiap malam. Tidur selama 7-8 jam perhari dapat membantu tubuh beradaptasi dengan pola makan intermittent fasting.
Tidur yang cukup juga menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh, membantu pemulihan otot, dan mendukung sistem kekebalan tubuh.
- Kurang Konsisten dengan Jadwal Puasa
Salah satu kesalahan terbesar dalam intermittent fasting adalah tidak konsisten. Banyak orang memulai dengan semangat, tetapi setelah beberapa hari merasa kesulitan dan menghentikan atau mengubah-ubah jadwal puasanya.
Padahal, konsistensi adalah kunci dari metode ini untuk memberikan hasil yang maksimal.
Hindari Kesalahan Ini
Buatlah komitmen untuk menjalani jadwal yang sudah Kamu pilih secara rutin. Mulailah dengan metode puasa yang paling mudah, seperti 12:12 atau 14:10, kemudian tingkatkan secara perlahan jika sudah terbiasa.
Catat perkembangan diri Kamu untuk melihat perubahan yang terjadi agar termotivasi untuk tetap konsisten.
- Mengabaikan Respons Tubuh
Setiap orang memiliki toleransi yang berbeda terhadap puasa, sehingga penting untuk mendengarkan tubuh. Beberapa orang mungkin merasa baik-baik saja dengan puasa 16 jam, namun ada juga yang merasa lemas atau tidak nyaman.
Mengabaikan sinyal tubuh, seperti pusing, lemas, atau masalah pencernaan, dapat berakibat buruk bagi kesehatan.
Hindari Kesalahan Ini
Selalu perhatikan respons tubuh saat menjalani intermittent fasting. Jika merasa tidak nyaman atau mengalami gejala yang tidak biasa, pertimbangkan untuk mengurangi durasi puasa atau berkonsultasi dengan ahli gizi atau profesional kesehatan.
Jangan memaksakan diri untuk menjalani puasa dengan durasi yang terlalu lama jika tubuh belum terbiasa.
Tonton video : Rumus Diet Effortless
Dengan konsistensi dan pemahaman yang tepat, intermittent fasting bisa menjadi salah satu cara yang efektif untuk mencapai tujuan kesehatan dan kebugaran Kamu.
Metode ini bukan hanya sekedar cara untuk menurunkan berat badan, tetapi juga dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan, seperti meningkatkan metabolisme, memperbaiki fungsi otak, dan mendukung kesehatan jantung.
Namun, penting untuk diingat bahwa setiap metode memiliki tantangan tersendiri. Menghindari kesalahan yang umum terjadi dan menjalani puasa dengan bijaksana akan membantu Kamu mendapatkan hasil yang optimal.
Dengan pendekatan yang benar, serta dukungan dari orang-orang terdekat, Kamu dapat menjalani proses ini dengan lebih menyenangkan. Selamat mencoba, dan semoga perjalanan intermittent fasting
Kamu tidak hanya membuahkan hasil yang memuaskan, tetapi juga membawa manfaat positif bagi tubuh dan kesehatan secara keseluruhan. Ingatlah, kesehatan adalah investasi jangka panjang, jadi lakukanlah dengan sabar dan tekun.