Jatengkita.id – Kalium adalah salah satu mineral penting yang diperlukan tubuh untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, serta mendukung fungsi optimal jantung, otot, dan saraf. Meskipun vital, tubuh manusia tidak dapat memproduksi kalium sendiri.
Kekurangan kalium (hipokalemia) dapat terjadi akibat berbagai faktor, seperti pola makan yang buruk, dehidrasi, atau efek samping dari obat tertentu. Kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan secara menyeluruh dan menimbulkan berbagai gejala yang patut diwaspadai.
Artikel ini membahas secara lengkap tentang gejala kekurangan kalium, penyebabnya, serta cara mencegah dan mengatasi kondisi tersebut.
Peran Penting Kalium dalam Tubuh
Kalium adalah salah satu elektrolit utama dalam tubuh yang memiliki berbagai fungsi penting. Salah satunya adalah membantu menjaga keseimbangan cairan di dalam sel dan jaringan tubuh, sehingga mencegah dehidrasi.
Mineral ini mendukung kontraksi otot, termasuk otot jantung, serta menjaga transmisi sinyal saraf. Kalium bekerja bersama natrium untuk mengatur tekanan darah, sehingga berperan dalam mencegah hipertensi.
Kebutuhan kalium harian bagi orang dewasa adalah sekitar 4.700 mg, sedangkan anak-anak memerlukan sekitar 3.200 mg per hari. Kekurangan kalium dapat menimbulkan berbagai gejala yang memengaruhi fungsi tubuh secara keseluruhan.
Gejala Kekurangan Kalium yang Harus Diwaspadai
- Mudah Lelah dan Lemas
Tubuh yang kekurangan kalium akan mengalami gangguan pada fungsi otot. Kalium berperan dalam proses kontraksi otot, sehingga ketika kadarnya rendah, otot menjadi sulit bergerak dengan optimal. Akibatnya, seseorang akan merasa lelah dan lemas, meskipun tidak melakukan aktivitas berat.
Selain itu, kekurangan kalium dapat mengganggu produksi insulin, sehingga tubuh kesulitan memanfaatkan glukosa sebagai sumber energi. Kondisi ini dapat memperparah rasa lelah, terutama pada penderita diabetes.
- Kram Otot

Kram otot adalah kontraksi otot yang tiba-tiba dan menyakitkan. Gejala ini sering muncul pada orang yang kekurangan kalium. Mineral ini membantu mengatur kapan otot harus berkontraksi dan kapan harus relaksasi.
Ketika kadar kalium rendah, otot lebih sering berkontraksi tanpa kendali, sehingga menimbulkan kram.
- Pusing
Pusing adalah gejala umum yang sering dirasakan oleh mereka yang kekurangan kalium. Hal ini terjadi karena kalium berperan dalam menjaga fungsi saraf dan aliran darah. Kekurangan kalium dapat menyebabkan gangguan elektrolit yang memengaruhi kerja otak dan saraf, sehingga menimbulkan rasa pusing.
- Sering Buang Air Kecil
Kalium berperan dalam fungsi ginjal, termasuk mengatur pengeluaran cairan tubuh. Ketika tubuh kekurangan kalium, fungsi ginjal terganggu, sehingga seseorang dapat mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil. Hal ini dapat terjadi kapan saja, baik siang maupun malam hari.
- Gangguan Pencernaan
Keseimbangan elektrolit yang terganggu akibat kekurangan kalium juga dapat memengaruhi sistem pencernaan. Kalium diperlukan untuk menjaga kontraksi otot pada saluran pencernaan.
Ketika kadarnya rendah, gerakan makanan di saluran cerna melambat, sehingga menyebabkan sembelit, perut kembung, atau gangguan pencernaan lainnya.
- Kesemutan
Kesemutan adalah salah satu gejala khas kekurangan kalium. Kondisi ini terjadi karena saraf tidak dapat bekerja dengan baik akibat rendahnya kadar kalium. Kesemutan sering dirasakan pada tangan, lengan, kaki, atau tungkai.
Selain kekurangan kalium, kesemutan juga dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin B kompleks atau penyakit diabetes.
- Detak Jantung Tidak Teratur
Kalium memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan jantung, terutama dalam mengatur irama detak jantung. Kekurangan kalium dapat menyebabkan aritmia atau detak jantung tidak teratur, yang ditandai dengan dada berdebar-debar.
Jika tidak segera diatasi, kondisi ini dapat meningkatkan risiko gangguan jantung yang lebih serius.
- Tekanan Darah Tinggi
Kalium membantu mengurangi kadar natrium dalam tubuh, sehingga menurunkan tekanan darah. Kekurangan kalium dapat menyebabkan penumpukan natrium, yang membuat cairan dalam darah meningkat. Akibatnya, tekanan darah pun naik dan meningkatkan risiko hipertensi.
- Pingsan
Gejala ini merupakan tanda kekurangan kalium yang sudah parah. Pingsan biasanya terjadi akibat dehidrasi atau komplikasi lain, seperti gangguan fungsi ginjal dan aritmia. Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Penyebab Kekurangan Kalium
Kekurangan kalium adalah kondisi yang dapat berdampak serius pada kesehatan jika tidak segera diatasi. Kalium merupakan mineral esensial yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh, fungsi otot, dan sistem saraf.
Berbagai faktor dapat menjadi penyebab tubuh kekurangan kalium, di antaranya adalah berikut ini.
- Konsumsi Obat-obatan
Penggunaan obat-obatan tertentu, khususnya diuretik, sering kali menjadi penyebab utama kekurangan kalium. Diuretik biasanya diresepkan untuk mengelola tekanan darah tinggi atau edema. Obat ini meningkatkan frekuensi buang air kecil, sehingga kalium yang ada dalam tubuh terbuang lebih banyak melalui urine.
Akibatnya, kadar kalium dalam darah menurun drastis, yang dapat memicu gejala seperti kram otot, kelemahan, dan irama jantung yang tidak normal.
- Dehidrasi
Kehilangan cairan dalam jumlah besar melalui diare, muntah, atau keringat berlebih juga dapat menyebabkan tubuh kehilangan kalium. Kondisi dehidrasi ini membuat tubuh tidak hanya kehilangan cairan tetapi juga elektrolit penting, termasuk kalium.
Gejala dehidrasi berat yang disertai hipokalemia dapat meliputi kelelahan, pusing, hingga gangguan fungsi jantung.
- Gangguan Pola Makan
Pola makan yang tidak sehat, seperti yang terjadi pada individu dengan bulimia atau anoreksia, sering kali mengurangi asupan kalium secara signifikan. Selain itu, diet rendah buah dan sayuran – yang merupakan sumber utama kalium – juga dapat menyebabkan defisiensi mineral ini.
Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan cukup kalium untuk mendukung fungsi fisiologisnya.
- Kondisi Medis atau Penyakit Tertentu
Beberapa penyakit atau kondisi medis dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk menjaga keseimbangan kalium.
Gagal ginjal, misalnya, dapat mengganggu ekskresi kalium, sedangkan sindrom cushing atau gangguan adrenal dapat memicu ketidakseimbangan hormon yang berdampak pada kadar kalium. Selain itu, pasien dengan penyakit kronis sering kali memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami hipokalemia.
- Kekurangan Magnesium
Hubungan antara magnesium dan kalium sangat erat dalam tubuh. Magnesium berperan penting dalam mengatur transportasi kalium di dalam sel.
Kekurangan magnesium dapat memperburuk hipokalemia karena tubuh memerlukan kadar magnesium yang cukup untuk menyerap dan memanfaatkan kalium secara efektif. Tanpa keseimbangan ini, fungsi otot, saraf, dan jantung dapat terganggu.
Cara Mencegah Kekurangan Kalium

Untuk mencegah kekurangan kalium, penting untuk mencukupi kebutuhan harian mineral ini. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan.
- Konsumsi Makanan Tinggi Kalium
Beberapa makanan yang kaya akan kalium adalah pisang, alpukat, jeruk, kentang, bayam, tomat, daging tanpa lemak, kacang-kacangan, dan susu beserta produk olahannya.
- Minum Air yang Cukup
Memastikan tubuh tetap terhidrasi dapat membantu menjaga keseimbangan elektrolit, termasuk kalium.
- Menghindari Dehidrasi
Segera atasi kondisi yang dapat menyebabkan kehilangan cairan, seperti diare atau muntah, untuk mencegah kekurangan kalium.
- Konsultasi dengan Dokter
Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat yang dapat menyebabkan hipokalemia, diskusikan dengan dokter mengenai cara menjaga keseimbangan kalium.
- Konsumsi Suplemen Kalium (jika diperlukan)
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan suplemen kalium untuk mencegah atau mengatasi kekurangan. Namun, penggunaan suplemen harus sesuai dengan anjuran dokter.
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Jika Anda mengalami gejala seperti pusing, kelelahan yang ekstrem, atau detak jantung tidak teratur, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Pemeriksaan lebih lanjut dapat membantu menentukan penyebab dan langkah penanganan yang tepat.
Tonton video : Keajaiban Molekul Air