Keren! Rumah Adat di Indonesia ini Tahan Gempa

Rumah Adat Indonesia
Rumah Adat Indonesia yang Tahan Gempa (FOTO : id.theasianparent.com)

Jatengkita.id – Rumah adat Indonesia memiliki ciri khas yang sangat beragam, tergantung pada suku bangsa dan daerah geografisnya. Sebagian besar rumah adat Indonesia memiliki atap yang mencolok dan unik. Berikut rumah adat Indonesia yang tahan gempa!

Bentuk atap bisa bervariasi dari datar hingga bersusun, bahkan melengkung atau berbentuk tanduk kerbau pada beberapa rumah adat seperti Rumah Gadang. Kemudian, material bangunan juga bervariasi, termasuk kayu, bambu, dan anyaman daun kelapa atau rumput laut.

Pemilihan bahan ini mencerminkan ketersediaan sumber daya alam di daerah tersebut. Tata letak pintu dan jendela sering kali dirancang untuk optimalisasi sirkulasi udara.

Beberapa rumah adat memiliki desain terbuka dengan pintu dan jendela besar, sedangkan yang lain mungkin memiliki pintu kecil atau ventilasi khusus untuk menjaga keamanan dan privasi.

Rumah adat sering kali dihiasi dengan ukiran tangan yang rumit dan hiasan artistik. Motif dan pola hiasan dapat mencerminkan identitas budaya dan kepercayaan lokal.

Beberapa rumah adat di Indonesia dihiasi dengan warna-warni yang cerah, sementara yang lain mungkin lebih sederhana dan alami, sesuai dengan bahan baku yang digunakan. Dari ciri khas yang telah dijelaskan, ada beberapa rumah ada di Indonesia yang tahan terhadap gempa.

  1. Omo Sebua dan Omo Hada

Rumah ada pertama yang tahan terhadap gempa berada di Kepulauan Nias. Rumah adat ini dibangun di atas tumpukan kayu ulin.

Omo Hada menggunakan pasak dari kayu untuk menyatukan antarbagian, hal inilah yang menyebabkan rumah adat ini bisa tahan terhadap guncangan. Tak hanya itu, tiang – tiang penyangga pada rumah adat tersebut arahnya tidak beraturan.

  1. Rumah Gadang

Rumah Gadang adalah nama untuk rumah adat Minangkabau yang merupakan rumah tradisional dan banyak jumpai di Sumatera Barat, Indonesia.

Gadang juga disebut dengan nama lain oleh masyarakat setempat dengan nama Rumah Bagonjong atau ada juga yang menyebut dengan nama Rumah Baanjuang.

Rumah Gadang bisa tahan terhadap guncangan gempa karena bertopang pada tiang kayu yang bertumpu di atas batu datar. Kemudian desain atap yang menyerupai tanduk runcing dan lancip ini memiliki daya lentur dan soliditas saat terjadi guncangan gempa.

  1. Rumah Laheik

Umoh Laheik adalah permukiman tradisional masyarakat Suku Kerinci. Rumah adat ini memiliki ciri arsitektur rumah panggung yang berderetan memanjang dan berhadapan, bersambung/menyatu antara satu rumah dengan rumah lainnya membentuk larik layaknya kereta api.

Umoh Laheik dalam bahasa Kerinci yang berarti rumah larik/rumah berderet. Rumah ini tersusun dari kayu yang disatukan dengan pasak, antarbagian disatukan dengan ikatan tambang yang terbuat dari ijuk hingga dapat menopang bangunan dengan baik.

  1. Woloan

Rumah Adat Woloan merupakan bangunan pemukiman tradisional yang berasal dari Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara.

Rumah Woloan Penangkal Roh Jahat di Minahasa

Bangunan pemukiman ini berbentuk panggung dan telah dikenal sebagai bangunan tahan gempa. Bentuk yang estetis dan tahan dari guncangan gempa membuat produksi rumah tradisional ini menjadi komoditas ekspor ke negara Argentina dan Venezuela.

  1. Rumoh Aceh

Rumah atau yang lebih dikenal dengan nama “Rumoh Aceh” merupakan rumah adat dari suku Aceh. Rumah ini bertipe rumah panggung dengan 3 bagan utama dan 1 bagian tambahan.

Filosofi dan Macam-macam Rumah Adat Aceh

Tiga bagian utama dari rumah Aceh yaitu serambi depan, serambi tengah dan serambi belakang. Sedangkan 1 bagian tambahannya yaitu rumoh dapu (rumah dapur).

Atap rumah berfungsi sebagai tempat penyimpanan pusaka keluarga. Rumah tradisional Aceh ini berbentuk panggung dan berbahan dasar kayu.

Desain yang digunakan dalam rumah adat ini menyesuaikan kondisi alam daerah tersebut dan factor bencana alam yang sering menimpa.

  1. Rumah Adat Bali

Dikenal degan arsitekturnya yang unik rumah adat Bali ini memiliki fungsi untuk kepentingan rakyat. Pada rumah adat Blao memiliki 3 aspek, yaitu Prahyangan, Pawongan, dan Palemahan yang didasari oleh Asra Kosala Kosali.

Asta Kosala Kosali adalah ilmu tata cara dan penempatan bangunan menurut budaya Bali. Kontruksi yang terdapat dalam rumah adat Bali memanfaatkan saka atau tiang kayu dan lambang serta sineb sebagai balok.  Rumah-rumah tradisional Bali menjadi dalah satu temuan penting sebab dinilai tahan akan guncangan gempa.

  1. Rumah Joglo

Hakekatnya Joglo adalah sebutan bagi rumah adat Jawa Tengah. Bangunan ini menarik dikaji, baik itu dari segi historis maupun arsitekturnya yang sarat dengan nilai filosofis khas Jawa.

Rumah Joglo ini lentur terhadap guncangan karena terbuat dari bahan kayu. Dengan bahan kayu tersebut menghasilkan kemampuan untuk meredam getaran atau guncangan yang efektif dan stabil.

  1. Rumah Kaki Seribu

Rumah kaki seribu adalah rumah adat asli dari penduduk suku Arfak yang menetap di Kabupaten Manokwari, Papua Barat.

Rumah adat tersebut dijuluki demikian karena menggunakan banyak tiang penyangga di bawahnya, sehingga jika dilihat memiliki banyak kaki seperti hewan kaki seribu.

Sedangkan untuk bagian atapnya dibuat dari daun jerami atau daun sagu. Sementara untuk tiangnya menggunakan kayu, yang terdiri dari kayu berukuran tinggi dan pendek.

Fungsi dari tiang kayu tersebut adalah untuk melindungi penduduk dari serangan musuh dan ancaman ilmu hitam. Rumah adar kaki seribu berjenis rumah panggung dan memiliki corak khas Manokwari.

Baca Juga 14 Resep Minuman Hangat Tradisional Indonesia 

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *