Jatengkita.id – Pasca kemenangan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) pada gelaran GP Thailand Ahad (27/10/2024) lalu, maka dipastikan hanya ia dan Jorge Martin (Prima Pramac Racing) yang akan memperebutkan gelar Rider World Champion.
Pasalnya, posisi ke-3 dan ke-4 yang dihuni oleh Marc Marquez (Gresini Racing Team) dan rekan setim Bagnaia, Enea Bastianini, tidak lagi memenuhi syarat dalam perebutan gelar karena alasan jangkauan poin.
Martin dan Bagnaia memiliki peluang yang sama. Namun, Martin selangkah lebih unggul karena berada di puncak klasemen dengan raihan 453 poin. Sementara itu, Bagnaia memiliki 436 poin, selisih 17 angka dengan Sang Martinator.
Bagnaia harus berjuang keras dan paling penting tidak sampai DNF (did not finish) lagi. Hingga seri ke-18 berlangsung, ia sudah DNF sebanyak tujuh kali dan kehilangan poin. Capaian poin yang telah dikumpulkan belum bisa mengimbanginya meski Bagnaia sendiri meraih sembilan kemenangan.
Di lain sisi, Martin cukup santai dan tidak perlu ngoyo. Ia hanya harus finish ke-2 di sisa balapan musim ini dan akan mengunci gelar Rider World Champion. Performanya juga terbilang konsisten dan berhasil menemukan set up motor yang tepat.
Sementara Bagnaia, ia harus berjuang sendiri kali ini. Ia sudah cukup terbebani dengan pengembangan motor. Rekan setimnya, Bastianini, kecil kemungkinan akan membantunya. Mengingat, ia akan pindah ke KTM musim depan. Marco Bezzecchi (Pertamina Enduro VR46 Racing Team) juga akan pindah ke Aprilia.
Ini merupakan kesempatan terakhir bagi mereka untuk melakukan performa terbaik selama masih bersama Ducati. Ditambah, Bastianini juga sedang dalam perebutan posisi ketiga dengan Marquez.
Manager Ducati, Luigi Dall’igna, menuturkan akan memberikan sasis yang sama kepada Bagnaia dan Martin. Tidak akan ada sasis baru untuk membantu Bagnaia mempertahankan gelar juara dunianya.
Insinyur yang akrab dipanggil Gigi ini akan berlaku adil kepada semua, mengingat siapa pun pemenangnya adalah rider Ducati. Hingga detik ini pun, rumor team order juga tidak santer seperti musim-musim sebelumnya.
Namun, bukan tidak mungkin strategi mapping 8 itu ditiadakan. Entah bagaimana bentuknya, Ducati tetap memiliki harga mahal untuk mempertahankan nomor 1 tetap berada di Ducati. Tidak akan mudah mereka membiarkan Martin memboyongnya ke Aprilia pada musim depan.
Rekapitulasi Statistik
Jorge Martin
- Point = 453
- Race wins = 3
- Sprint wins = 6
- Podiums = 28 (14 race, 14 sprint)
- Pole Positions = 7
- Fastest Laps = 5 (2 race, 3 sprint)
Francesco Bagnaia
- Point = 436
- Race wins = 9
- Sprint wins = 6
- Podiums = 23 (14 race, 9 sprint)
- Pole Positions = 4
- Fastest Laps = 10 (5 race, 5 sprint)
Bagaimana Martin Akan Mengunci Kemenangan?
Skenario yang bisa ditempuh oleh Martin untuk mengunci juara dunia.
- Memenangi balapan sprint dan grand prix. Dengan begitu, ia akan memperoleh 37 poin dan mengumpulkan 490 poin. Dan Bagnaia finish di posisi lima atau di bawahnnya lagi.
- Jika Martin finish kedua di balapan sprint dan grand prix, maka Bagnaia harus finish di P9 atau lebih.
- Bila Martin finish ketiga di balapan sprint dan grand prix, maka Bagnaia harus finish di P14 ( di luar zona poin) atau di bawahnya.
- Jika Bagnaia menang sprint, maka Martin harus menang di grand prix dan Bagnaia finish di P15.
#VamosJorge #Forza Pecco
Baca juga : Ducati Lenovo Kunci Titel Team World Champion Musim 2024