Mengenal Tradisi Yaqowiyu Klaten, Tebar Apem bagi Warga

Mengenal Tradisi Yaqowiyu Klaten, Tebar Apem bagi Warga
(Gambar : Pemerintah Provinsi Jawa Tengah)

Jatengkita.id – Tradisi Yaqowiyu merupakan salah satu warisan budaya yang kaya akan nilai sejarah dan spiritual di Indonesia. Dilaksanakan setiap bulan Sapar dalam penanggalan Jawa di Jatinom, Klaten, tradisi ini menjadi simbol kebersamaan, penghormatan, dan rasa syukur masyarakat setempat.

Yaqowiyu adalah sebuah festival tradisional yang diadakan oleh masyarakat. Istilah “Yaqowiyu” berasal dari doa dalam bahasa Arab, yaitu “yaa qowiyyu, yaa aziz, qowwina wal muslimiin, yaa qowiyyu warzuqna wal muslimiin” yang berarti permohonan kekuatan dan rezeki bagi umat Muslim.

Ciri khas dari tradisi ini adalah penyebaran kue apem kepada ribuan warga yang hadir. Kue apem, penganan bundar yang terbuat dari tepung beras, memiliki makna simbolis sebagai bentuk permohonan maaf dan pembersihan diri.

Asal-usul tradisi Yaqowiyu tidak lepas dari sosok Ki Ageng Gribig, seorang ulama besar dan tokoh penyebar agama Islam di wilayah Jatinom. Sepulangnya dari menunaikan ibadah haji di Mekkah, ia membawa oleh-oleh berupa kue apem.

Namun, jumlah apem yang dibawa tidak mencukupi untuk dibagikan kepada seluruh masyarakat. Oleh karena itu, beliau meminta keluarganya untuk membuat lebih banyak kue apem agar dapat dibagikan kepada semua orang.

Pembagian kue apem ini kemudian menjadi tradisi tahunan yang dikenal sebagai Yaqowiyu, dimulai sejak tahun 1589 Masehi atau 1511 Saka.

Nama “Yaqowiyu” sendiri diambil dari bagian akhir doa yang sering diucapkan oleh Ki Ageng Gribig. Tradisi ini awalnya dimaksudkan sebagai bentuk sedekah dan upaya mempererat tali silaturahmi antarwarga, sekaligus sebagai sarana dakwah untuk menyebarkan ajaran Islam.

Baca juga : Banyak Diminati, Beras Klaten Jadi Produk Berkualitas Tinggi

Tradisi Yaqowiyu dilaksanakan dengan serangkaian prosesi yang sarat akan makna dan simbolisme. Acara ini biasanya berlangsung pada hari Jumat di minggu kedua bulan Sapar. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam pelaksanaan tradisi ini.

Tradisi Yaqowiyu
(Gambar : Pemkab Klaten)
  1. Persiapan Kue Apem
    Beberapa hari sebelum acara puncak, masyarakat bersama-sama membuat kue apem dalam jumlah besar. Kue ini terbuat dari campuran tepung beras, gula, dan santan, kemudian dikukus hingga matang.
    Proses pembuatan dilakukan secara gotong royong, mencerminkan semangat kebersamaan warga Jatinom.
  2. Pengajian dan Doa Bersama
    Pada malam sebelum acara puncak, diadakan pengajian dan doa bersama di Masjid Agung Jatinom. Kegiatan ini bertujuan untuk memohon keberkahan dan kelancaran dalam pelaksanaan tradisi Yaqowiyu.
  3. Prosesi Penyebaran Apem
    Acara puncak tradisi ini adalah penyebaran kue apem yang dilakukan di area Oro-Oro Tarwiyah, sebuah lapangan luas di Jatinom. Ribuan warga, bahkan dari luar daerah, berkumpul untuk mendapatkan kue apem yang diyakini membawa berkah.
    Kue-kue tersebut dilemparkan dari sebuah panggung oleh panitia, dan masyarakat berusaha menangkapnya dengan antusias.
  4. Penutupan
    Setelah prosesi penyebaran apem selesai, acara ditutup dengan doa bersama sebagai ungkapan syukur atas kelancaran seluruh rangkaian kegiatan.

Tradisi Yaqowiyu mengandung berbagai makna dan filosofi yang mendalam bagi masyarakat Jatinom dan sekitarnya.

  1. Ungkapan Syukur dan Sedekah
    Pembagian kue apem merupakan simbol rasa syukur atas rezeki yang telah diberikan oleh Allah. Selain itu, kegiatan ini juga mencerminkan semangat berbagi dan bersedekah kepada sesama.
  2. Permohonan Maaf dan Pembersihan Diri
    Kata “apem” berasal dari bahasa Arab “afwan” yang berarti maaf. Dengan membagikan dan mengonsumsi kue apem, masyarakat diingatkan untuk saling memaafkan dan membersihkan diri dari kesalahan serta dosa.
  3. Pelestarian Warisan Budaya dan Dakwah Islam
    Melalui tradisi ini, ajaran dan nilai-nilai Islam yang dibawa oleh Ki Ageng Gribig terus dilestarikan. Selain itu, Yaqowiyu juga menjadi sarana untuk memperkuat identitas budaya lokal dan menjaga warisan leluhur.
  4. Penguatan Solidaritas dan Kebersamaan
    Keterlibatan seluruh lapisan masyarakat dalam persiapan dan pelaksanaan tradisi ini mempererat hubungan sosial dan membangun rasa kebersamaan yang kuat antarwarga.

Follow akun instagram Jateng Kita untuk informasi menarik lainnya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *