Jatengkita.id – Kesehatan adalah aset berharga yang perlu dijaga. Salah satu cara terbaik untuk mencapai dan mempertahankan kesehatan optimal adalah melalui pola makan yang seimbang. Di Indonesia, konsep gizi seimbang telah diperkenalkan dan dikembangkan sejak lama.
Pada tahun 1952, pemerintah mengenalkan konsep “4 Sehat 5 Sempurna” sebagai pedoman untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Namun, seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan tantangan kesehatan yang baru, konsep ini diperbarui menjadi Pedoman Gizi Seimbang pada tahun 2014, yang berlandaskan pada empat pilar utama dan 10 pesan gizi seimbang.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang pedoman gizi seimbang dan pentingnya menerapkan pola hidup sehat.
Pengertian dan Tujuan Pedoman Gizi Seimbang
Pedoman Gizi Seimbang adalah panduan yang ditujukan untuk membantu masyarakat dalam mengonsumsi makanan sehari-hari yang memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.
Tujuan utama dari pedoman ini adalah untuk memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami mengenai asupan gizi yang seimbang. Sehingga, individu dapat menjaga kesehatan dan mencegah berbagai penyakit yang berhubungan dengan gizi.

Pedoman ini ditujukan untuk semua kelompok usia, mulai dari bayi hingga orang dewasa, dan disusun berdasarkan kebutuhan gizi yang berbeda sesuai dengan usia, status kesehatan, dan aktivitas fisik.
Dengan mengikuti pedoman ini, diharapkan masyarakat dapat mengurangi risiko penyakit, meningkatkan produktivitas, dan mencapai kualitas hidup yang lebih baik.
4 Pilar Pedoman Gizi Seimbang
Pedoman Gizi Seimbang terdiri dari empat pilar utama yang menjadi landasan dalam penyusunan menu makanan sehari-hari.
- Mengonsumsi Beragam Jenis Pangan
Keberagaman pangan adalah kunci untuk mendapatkan semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Tidak ada satu jenis makanan yang dapat memenuhi semua kebutuhan gizi sekaligus. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi berbagai macam jenis makanan.
- Karbohidrat
Sebagai sumber energi utama, karbohidrat dapat diperoleh dari nasi, roti, umbi-umbian, dan jagung.
- Serat
Serat berasal dari sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian yang membantu proses pencernaan.
- Protein
Terdapat dua jenis protein, yaitu hewani (daging, ikan, telur) dan nabati (kacang-kacangan, tempe, tahu) yang penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh.
- Lemak baik
Lemak sehat yang diperoleh dari ikan, alpukat, dan minyak zaitun diperlukan untuk fungsi tubuh yang optimal.
- Vitamin dan mineral
Berasal dari sayuran dan buah-buahan yang sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
- Membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sangat penting dalam mencegah infeksi dan menjaga kesehatan. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk menerapkan PHBS antara lain sebagai berikut.
- Menutup makanan untuk menghindari kontaminasi dari debu dan serangga.
- Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan, serta setelah menggunakan toilet.
- Menghindari merokok dan konsumsi alkohol.
- Membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan lingkungan.
- Melakukan Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik adalah bagian penting dari pola hidup sehat. Rutin berolahraga tidak hanya membantu menjaga berat badan, tetapi juga meningkatkan kesehatan mental dan fisik.

Setiap individu disarankan untuk melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari, seperti berjalan, bersepeda, atau berenang. Aktivitas fisik juga membantu meningkatkan metabolisme dan kesehatan jantung.
- Menjaga dan Memantau Berat Badan Ideal
Memantau berat badan secara teratur merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa asupan gizi seimbang. Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah salah satu cara untuk mengetahui status gizi. IMT yang ideal berkisar antara 18,5 hingga 24,9.
Penting untuk menjaga berat badan dalam rentang normal agar terhindar dari risiko penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.
10 Pesan Gizi Seimbang
Selain empat pilar utama, Pedoman Gizi Seimbang juga menyampaikan 10 pesan gizi yang penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah pesan-pesan tersebut.
- Syukuri dan Nikmati Aneka Ragam Makanan
Mengonsumsi berbagai jenis makanan dalam satu kali makan, termasuk sumber karbohidrat, lauk-pauk, sayuran, dan buah-buahan.
- Banyak Makan Sayur dan Cukup Buah-buahan
Sayur dan buah kaya akan vitamin, mineral, dan serat. Disarankan untuk mengonsumsi 3-4 porsi sayur dan 2-3 porsi buah setiap hari.
- Konsumsi Lauk Pauk Berprotein Tinggi
Protein hewani dan nabati harus menjadi bagian dari diet harian. Disarankan untuk mengonsumsi 2-4 porsi protein setiap hari.
- Konsumsi Aneka Ragam Makanan Pokok
Selain nasi, variasikan sumber karbohidrat dengan umbi-umbian, jagung, dan roti. Porsi yang disarankan adalah 3-4 porsi sehari.
- Batasi Konsumsi Makanan Manis, Asin, dan Berlemak
Gula, garam, dan lemak sebaiknya dibatasi untuk menghindari risiko penyakit. Anjuran konsumsi perhari adalah 50 gram gula, 5 gram garam, dan 67 gram lemak.

- Biasakan Sarapan Sebelum Beraktivitas
Sarapan membantu memenuhi kebutuhan energi dan mendukung konsentrasi serta mood yang stabil.
- Minum Air Putih yang Cukup
Konsumsi air putih minimal dua liter (delapan gelas) sehari untuk menjaga fungsi organ dan mencegah dehidrasi.
- Baca Label pada Kemasan Makanan
Memahami kandungan gizi dan komposisi makanan dapat membantu dalam memilih makanan yang sehat.
- Cuci Tangan Menggunakan Sabun Antiseptik
Menjaga kebersihan tangan dengan mencuci secara teratur dapat menghindari kontaminasi.
- Rutin Berolahraga dan Pertahankan Berat Badan Normal
Aktivitas fisik dan olahraga harus menjadi kebiasaan untuk menjaga keseimbangan gizi dan kesehatan.
Tantangan dalam Menerapkan Pedoman Gizi Seimbang
Meskipun Pedoman Gizi Seimbang (PGS) memberikan panduan yang jelas untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit, penerapannya di lapangan tidak selalu berjalan mulus.
Berbagai tantangan yang dihadapi dapat menghambat individu dan masyarakat dalam mengimplementasikan pola makan yang sehat. Berikut adalah beberapa tantangan utama dalam menerapkan PGS.
- Perilaku Makan yang Buruk
Kebiasaan makan yang tidak sehat sering kali menjadi salah satu penghalang utama dalam mencapai gizi seimbang. Banyak orang memiliki kecenderungan untuk makan cepat, terutama di era modern di mana segala sesuatunya harus dilakukan dengan cepat.
Makan terburu-buru dapat mengakibatkan kurangnya kesadaran terhadap jenis makanan yang dikonsumsi, serta sulitnya menikmati makanan secara utuh. Selain itu, kebiasaan makan tidak teratur—seperti melewatkan sarapan atau makan malam larut malam—dapat menyebabkan asupan gizi yang tidak seimbang.
Kurangnya pengetahuan mengenai pentingnya porsi dan komposisi makanan juga berkontribusi terhadap perilaku makan yang buruk.
- Akses Terhadap Makanan Sehat
Di beberapa daerah, terutama di daerah pedesaan atau terpencil, akses terhadap makanan sehat dan bergizi masih sangat terbatas. Banyak masyarakat yang kesulitan menemukan bahan makanan segar, seperti sayuran dan buah-buahan, karena faktor geografis atau ekonomi.

Sebaliknya, makanan olahan dan cepat saji lebih mudah didapatkan dan sering kali lebih terjangkau. Makanan jenis ini umumnya tinggi kalori namun rendah nutrisi yang dapat memicu masalah kesehatan seperti obesitas dan penyakit kronis.
Kesulitan dalam mengakses makanan sehat menjadi tantangan besar, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang mungkin tidak memiliki kemampuan untuk membeli makanan bergizi.
- Edukasi dan Pengetahuan
Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang juga menjadi tantangan dalam penerapan PGS. Banyak orang tidak menyadari dampak dari pola makan yang buruk terhadap kesehatan jangka panjang.
Edukasi tentang gizi sering kali tidak merata, dan sebagian besar informasi yang ada belum menjangkau semua lapisan masyarakat. Selain itu, banyak yang belum familiar dengan cara membaca label nutrisi pada kemasan makanan, sehingga sulit untuk membuat pilihan makanan yang sehat.
Program-program edukasi yang lebih intensif dan terintegrasi diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai gizi seimbang dan perilaku makan yang sehat.
- Gaya Hidup Modern
Gaya hidup modern yang semakin padat dan sibuk berkontribusi pada kurangnya perhatian terhadap pola makan yang seimbang dan aktivitas fisik. Banyak orang lebih memilih makanan praktis yang tidak sehat karena keterbatasan waktu untuk memasak.

Selain itu, dengan meningkatnya penggunaan teknologi dan gadget, aktivitas fisik menjadi semakin berkurang. Kurangnya waktu untuk berolahraga atau beraktivitas fisik yang cukup dapat menyebabkan ketidakseimbangan energi yang berujung pada masalah berat badan dan kesehatan.
Oleh karena itu, perubahan gaya hidup yang lebih aktif dan kesadaran untuk mengatur waktu makan dengan baik menjadi penting untuk mendukung penerapan PGS.
- Pengaruh Sosial dan Budaya
Faktor sosial dan budaya juga mempengaruhi perilaku makan masyarakat. Tradisi dan kebiasaan lokal sering kali mengedepankan makanan tertentu yang mungkin tidak selalu sejalan dengan pedoman gizi seimbang.
Misalnya, beberapa komunitas mungkin lebih mengutamakan makanan tinggi lemak atau gula dalam perayaan dan acara khusus, yang dapat mengubah pola makan sehari-hari.
Selain itu, stigma atau tekanan dari lingkungan sekitar dapat memengaruhi pilihan makanan individu, sehingga mereka mungkin lebih memilih makanan yang disukai oleh masyarakat sekitarnya meskipun tidak sesuai dengan pedoman gizi seimbang.
- Keterbatasan Sumber Daya
Sumber daya yang terbatas, baik dari segi finansial maupun waktu, dapat menghambat upaya untuk menerapkan gizi seimbang. Individu dan keluarga yang hidup dalam keterbatasan sering kali harus memilih antara membeli makanan bergizi atau memenuhi kebutuhan dasar lainnya.
Akibatnya, mereka mungkin lebih memilih makanan yang lebih murah namun kurang bergizi. Keterbatasan waktu juga berperan, di mana individu yang sibuk dengan pekerjaan atau studi mungkin tidak memiliki waktu untuk mempersiapkan makanan sehat, sehingga lebih memilih makanan instan yang tidak seimbang secara gizi.
Pola hidup sehat yang didasari oleh pedoman gizi seimbang adalah langkah penting untuk mencapai kesehatan optimal dan mencegah berbagai penyakit.
Melalui penerapan empat pilar dan 10 pesan gizi seimbang, setiap individu dapat memastikan bahwa mereka memperoleh nutrisi yang tepat, menjaga berat badan ideal, dan menjalani gaya hidup yang sehat.
Masyarakat perlu menyadari bahwa kesehatan adalah tanggung jawab bersama. Dengan mengedukasi diri sendiri dan lingkungan sekitar tentang pentingnya gizi seimbang, kita dapat berkontribusi dalam menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif.
Mari kita mulai menerapkan pedoman gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari, demi kesehatan diri kita dan masyarakat secara keseluruhan.
Artikel terkait : Ternyata 4 Sehat 5 Sempurna Sudah Tidak Relevan!