Jatengkita.id – Stretch mark atau guratan pada kulit adalah kondisi yang sangat umum dan dialami oleh hampir semua orang. Meskipun tidak berbahaya secara medis, stretch mark dapat menurunkan rasa percaya diri bagi sebagian orang, terutama jika muncul di bagian tubuh yang terlihat seperti lengan, perut, paha, payudara, atau bokong.
Artikel ini akan membahas penyebab, faktor risiko, cara pencegahan, serta berbagai pilihan pengobatan untuk mengatasi stretch mark.
Penyebab Stretch Mark
Stretch mark muncul ketika kulit meregang secara berlebihan dalam waktu singkat. Hal ini menyebabkan kerusakan pada lapisan kulit dalam yang disebut dermis, yang mengarah pada munculnya bekas garis-garis pada permukaan kulit. Proses ini biasanya dipicu oleh beberapa faktor.
- Peningkatan Berat Badan yang Drastis
Kenaikan berat badan yang tiba-tiba dapat menyebabkan kulit meregang dengan cepat, sehingga lapisan dermis menjadi lebih tipis dan menyebabkan munculnya stretch mark. Hal ini sangat umum terjadi pada wanita hamil, terutama pada trimester ketiga, saat perut membesar pesat.
Stretch mark juga sering muncul pada orang yang mengalami obesitas atau perubahan berat badan yang ekstrem.
- Kehamilan
Wanita hamil adalah kelompok yang paling sering mengalami stretch mark. Kenaikan berat badan yang cepat selama kehamilan, serta peregangan kulit pada area perut dan payudara, meningkatkan risiko terjadinya guratan ini.
Namun, faktor hormon yang meningkat selama kehamilan, seperti kortisol, juga turut berperan dalam menurunkan elastisitas kulit.
- Pubertas dan Pertumbuhan Cepat
Remaja yang mengalami perubahan pesat dalam hal tinggi badan dan berat badan karena pubertas seringkali mengembangkan stretch mark. Hal ini terjadi karena kulit mereka harus meregang agar bisa mengakomodasi perubahan tubuh yang cepat.
- Penggunaan Obat-Obatan Kortikosteroid
Penggunaan obat-obatan yang mengandung kortikosteroid, baik dalam bentuk salep atau pil, dapat melemahkan serat elastik pada kulit. Hal ini menyebabkan kulit lebih mudah meregang dan rentan terhadap stretch mark.
- Faktor Genetik dan Hormon
Genetik memainkan peran penting dalam kemungkinan seseorang mengalami stretch mark. Jika ada riwayat keluarga, kemungkinan besar Anda juga berisiko mengalaminya. Selain itu, hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal, seperti kortisol, dapat menyebabkan kulit menjadi lebih rapuh dan elastisitasnya menurun, memicu terjadinya guratan.
- Penyakit Tertentu
Penyakit genetik langka, seperti sindrom Marfan dan sindrom Ehlers-Danlos, serta gangguan hormon seperti sindrom Cushing, dapat meningkatkan risiko terbentuknya guratan.
Faktor Risiko yang Meningkatkan Kemunculan Stretch Mark
Meskipun stretch mark bisa dialami oleh siapa saja, ada beberapa faktor yang meningkatkan kemungkinan seseorang mengalaminya.
- Jenis Kelamin Wanita
Wanita lebih rentan mengalami guratan karena perubahan hormon yang terjadi selama pubertas, kehamilan, dan menopause.
- Riwayat Keluarga
Jika keluarga Anda memiliki riwayat stretch mark, kemungkinan besar Anda juga akan mengalaminya.
- Obesitas atau Berat Badan Berlebih
Mereka yang memiliki berat badan lebih, cenderung memiliki guratan, terutama jika terjadi kenaikan berat badan yang cepat.
- Penggunaan Kortikosteroid
Penggunaan obat-obatan ini dapat menyebabkan penurunan elastisitas kulit dan meningkatkan risiko munculnya guratan.
- Perubahan Berat Badan yang Drastis
Baik penurunan maupun peningkatan berat badan secara cepat dapat memicu terjadinya guratan.
Gejala Stretch Mark
Stretch mark biasanya dimulai dengan garis-garis yang berwarna merah, merah muda, ungu, atau biru yang terlihat jelas di kulit. Seiring waktu, garis-garis ini akan memudar dan berubah menjadi warna putih atau kelabu.
Terkadang, stretch mark juga dapat disertai rasa gatal atau perasaan ketat pada area kulit yang terpengaruh. Pada sebagian orang, stretch mark bisa menurunkan rasa percaya diri. Tetapi, pada dasarnya kondisi ini tidak berbahaya dan tidak memengaruhi kesehatan tubuh.
Pencegahan Stretch Mark
Meskipun tidak ada cara yang dapat menjamin sepenuhnya untuk mencegah munculnya stretch mark, beberapa langkah ini dapat dilakukan untuk mengurangi.
- Jaga Berat Badan Tetap Ideal
Menjaga berat badan tetap stabil adalah salah satu langkah terbaik untuk mencegah guratan. Kenaikan atau penurunan berat badan yang drastis dapat memicu munculnya guratan pada kulit. Jika Anda sedang hamil, penting untuk mengikuti petunjuk dokter terkait kenaikan berat badan yang sehat selama kehamilan.
- Konsumsi Makanan Sehat
Makanan yang kaya akan vitamin E, C, zinc, dan protein membantu meningkatkan produksi kolagen dan elastin di kulit. Kolagen dan elastin adalah dua komponen utama yang menjaga kulit tetap elastis dan kuat.
Mengonsumsi makanan sehat, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan ikan, dapat membantu menjaga kulit tetap sehat dan elastis.
- Cukupi Kebutuhan Cairan
Menghidrasi tubuh dengan cukup air sangat penting untuk menjaga kelembaban kulit. Kulit yang terhidrasi dengan baik cenderung lebih elastis dan tidak mudah terkena stretch mark. Sebaiknya, hindari konsumsi minuman berkafein yang berlebihan karena dapat mengeringkan kulit.
- Gunakan Pelembab Kulit
Mengoleskan pelembap atau minyak alami pada area tubuh yang rentan terhadap stretch mark, seperti perut, paha, dan payudara, dapat membantu menjaga kelembapan dan elastisitas kulit. Produk yang mengandung kolagen, elastin, atau minyak zaitun dan minyak kelapa dapat membantu menjaga kulit tetap lembut dan fleksibel.
- Pijat dan Gunakan Krim Pencegah Stretch Mark
Menggunakan krim atau minyak yang mengandung bahan-bahan alami seperti lidah buaya atau minyak zaitun selama kehamilan atau periode peningkatan berat badan dapat membantu meminimalkan risiko guratan. Beberapa krim khusus juga dirancang untuk mencegah atau mengurangi tampilan stretch mark.
Penanganan Stretch Mark
Meskipun stretch mark tidak bisa dihilangkan sepenuhnya, beberapa metode perawatan dapat membantu memudarkan atau menyamarkan garis-garis tersebut.
- Krim Retinoid
Krim yang mengandung retinoid, seperti tretinoin, dapat membantu memperbaiki penampilan guratan yang baru muncul. Retinoid bekerja dengan merangsang produksi kolagen di kulit yang dapat memperbaiki tekstur kulit. Namun, krim ini tidak disarankan untuk digunakan selama kehamilan.
- Krim Asam Hialuronat
Asam hialuronat dapat membantu melembabkan dan merangsang produksi kolagen pada kulit yang terpengaruh stretch mark. Krim ini lebih aman digunakan pada semua orang, termasuk ibu hamil.
- Terapi Laser
Terapi laser dapat membantu merangsang pertumbuhan kolagen dan elastin pada kulit yang dapat memperbaiki tekstur kulit dan mengurangi tampilan stretch mark. Metode ini memerlukan waktu dan biaya, serta dilakukan oleh profesional medis.
- Mikrodermabrasi dan Microneedling
Kedua prosedur ini bertujuan untuk merangsang pertumbuhan kulit baru dengan cara mengangkat lapisan luar kulit atau merangsang produksi kolagen melalui jarum kecil. Meski efektif, hasilnya bervariasi tergantung pada kondisi kulit individu.
Tonton video : Manfaat Kolagen
Stretch mark adalah kondisi umum yang dialami oleh banyak orang, terutama mereka yang mengalami perubahan berat badan yang signifikan, kehamilan, atau pertumbuhan tubuh yang cepat. Meskipun tidak berbahaya, stretch mark dapat memengaruhi penampilan dan rasa percaya diri seseorang.
Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga berat badan tetap stabil, mengonsumsi makanan sehat, dan menggunakan pelembab yang tepat. Untuk mereka yang ingin mengurangi tampilan stretch mark, berbagai perawatan medis seperti terapi laser dan krim topikal dapat membantu memperbaiki kondisi kulit.