Semar Mendem, Kuliner Khas Solo yang Merepresentasikan Pemimpin

Semar Mendem, Kuliner Khas Solo yang Merepresentasikan Pemimpin
(Gambar : Pinterest)

Jatengkita.id – Penggemar kuliner terutama makanan tradisional tentu cukup familiar dengan kue yang satu ini. Salah satu makanan khas Solo bernama Semar Mendem ini banyak digemari oleh pencinta kue basah.

Semar Mendem adalah makanan yang mirip dengan lemper, dibuat dari ketan dan santan. Kulit luarnya berbalut telur dadar dan di dalamnya berisi suwiran ayam atau daging. Sekilas memang penampakannya sama seperti lemper.

Bedanya, lemper menggunakan daun pisang sebagai pembungkusnya. Sementara Semar Mendem dibungkus dengan telur berwarna kuning menyala. Jajanan khas Jawa Tengah ini memiliki cita rasa unik dengan perpaduan gurih dan manis bertekstur pulen dan lembut.

Kuliner ini dikenal sebagai sajian mini yang cukup menyenangkan perut. Banyak kandungan protein di dalamnya, sehingga bisa untuk mengganjal perut saat lapar. Selain itu, Semar Mendem juga biasanya dijadikan isian snack pada suatu acara tertentu.

Secara penyajian, Semar Mendem juga biasa dinikmati dengan tambahan saus berupa santan yang disebut dengan areh. Selain di Yogyakarta, Semar Mendem juga populer di sebagian wilayah Jawa Tengah seperti Semarang.

Baca juga : Simak! 9 Buah untuk Detoksifikasi Liver dan Ginjal

Semar Mendem
(Gambar : Pinterest)

Asal Nama dan Nilai Filosofis

Konon, kue basah bernama Semar Mendem diambil dari nama tokoh Punakawan yang merupakan tokoh dalam seni wayang Jawa yang terdiri dari Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Punakawan dikenal sebagai simbol kerendahan hati dan kebersamaan dalam masyarakat di Tanah Jawa.

Semar yang dikenal sebagai titisan dewa digambarkan sebagai tokoh yang bijaksana dan sangat disegani oleh kawan maupun lawan. Secara fisik, ia memiliki wajah bulat, mata berair, dengan tangan kanan menunjuk, sedang tangan kiri mengepal, dan kaki yang pendek.

Perawakannya yang gembul tersebut kemudian menjadi referensi kuliner Semar Mendem yang gemuk dan padat. Ia punya kuncung (tutup kepala) putih di kepala yang melambangkan pikiran, gagasan yang jernih, atau cipta. Sosok  Semar inilah yang menjadi inspirasi nama jajanan Semar Mendem.

Sementara itu, “mendem” memiliki arti mabuk. Hal ini diartikan jika kita makan Semar Mendem akan membuat siapa saja ketagihan karena saking nikmatnya. Nah, jika digabungkan, Semar Mendem memiliki arti makanan yang padat dan membuat nagih.

Makanan ini juga digambarkan sebagai simbol pengingat bagi para pemimpin supaya tidak melakukan hal buruk seperti mabuk, terutama mabuk akan kekuasaan. Selain itu juga tidak serakah dan tentunya bisa menjadi sosok teladan yang bijak kepada rakyatnya.

Dalam mengikuti perkembangan zaman dan selera konsumen, Semar Mendem kini sudah diproduksi dengan banyak variasi. Karena itu, kuliner ini tetap menarik dan kini mudah ditemui di pasar tradisional, toko oleh-oleh, maupun toko online.

Follow akun instagram Jateng Kita untuk informasi menarik lainnya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *