Jatengkita.id – Pernah lihat video TikTok atau Instagram yang menampilkan makhluk aneh, misalnya hiu berkaki, gabungan binatang dan benda sehari-hari, dengan suara pria “Italia” yang bilang hal-hal absurd seperti “Tralalero Tralala” atau “Bombardiro Crocodilo”? Kalau iya, kemungkinan kamu sudah kena Brainrot Italiano.
Tren meme ini adalah hasil kreativitas liar generatif AI, dikombinasikan dengan humor yang sangat absurd dan viral luar biasa di internet.
Apa itu Brainrot Italiano?
Secara singkat, Brainrot Italiano atau Italian Brainrot adalah jenis meme yang mulai muncul sekitar awal 2025. Ciri khasnya sebagai berikut.
- Gambar atau video AI-generate yang surreal
Sering berupa makhluk hibrida antara hewan/benda/objek acak (misalnya burung + benda, hiu + sepatu, dan lain-lain) - Nama-nama karakter yang terdengar “pseudo-Italia”
Seringkali kombinasi kata-kata lucu, nonsensikal, atau rima yang absurd. Contohnya: Tralalero Tralala, Bombardiro Crocodilo, Brr Brr Patapim. - Narasi atau suara latar menggunakan suara sintetis (text-to-speech) yang meniru aksen Italia. Kadang-kadang isi narasi tidak masuk akal, yaitu campuran antara kata nyata dan kata yang dibuat-buat, dengan ritme seperti rima.
 - Visualnya sering grotesk, menciptakan efek uncanny valley, atau hanya lucu karena keanehannya sendiri. Elemen absurd, “berlebihan”, kadang mengganggu sekaligus menarik perhatian.
 
Bagaimana Mulai & Mengapa Cepat Menyebar
- Awal tersebar
 
Salah satu video yang dianggap sebagai titik awal viralnya adalah Tralalero Tralala, seekor hiu dengan sepatu Nike, dikombinasikan dengan suara narator Italia yang mengucapkan frasa absurd.
- Efek AI & kemudahan pembuatan
 
Karena menggunakan teknologi AI generatif (gambar/video + suara sintetis), membuat meme-meme seperti ini relatif mudah. Orang bisa “memodifikasi prompt” (input berupa teks seperti “binatang + benda + nama Italia acak”) → AI menghasilkan visual + audio → dibagikan.

- Daya tarik absurd
 
Ada sesuatu yang menghibur dari keanehannya. Meme ini tidak serius, namun justru menormalisasi kekacauan, yang terasa segar di tengah banjir konten yang seringkali terlalu diatur atau dibersihkan. Bagi banyak orang, ini adalah pelarian hiburan yang cepat, ringan, dan mengejutkan.
- Efek “viral snowball” dan komunitas
 
Setelah satu video populer, muncul versi-versi tiruan atau adaptasi (spin-off), karakter baru, cerita baru, bahkan adaptasi lokal (misalnya versi bahasa atau referensi lokal) muncul. Komunitas meme di sosial media ikut menyebarkan, mengomentari, menambah elemen baru, dan terus membuatnya makin besar.
Dampak & Kritik
Positif:
- Kreativitas & eksperimentasi: memungkinkan pengguna menggabungkan elemen yang sangat tak terduga, mendorong imajinasi yang bebas.
 - Hiburan & humor alternatif: di tengah tekanan konten produktif dan estetika “sempurna”, meme absurd seperti ini memberi hiburan ringan tanpa tuntutan serius.
 - Komunitas & budaya generasi muda: jadi bahasa humor bersama, bahan obrolan, referensi pop culture, dan mungkin identitas digital bagi sebagian orang.
 
Kritik:
- Potensi stereotip & kesalahpahaman budaya: penggunaan unsur “Italia” bisa dianggap melecehkan atau menyamaratakan. Suara sintetis, nama palsu, dan representasi yang ngawur bisa dianggap meremehkan budaya Italia nyata. Bahkan ada orang Italia yang merasa terganggu karena dianggap asal-asalan.
 - Keterlaluan & kejenuhan: karena semua orang bisa membuat versi sendiri dengan cepat, bisa terjadi oversaturasi. Meme jadi mudah bosan, rasa eksklusifitas hilang. Ada yang merasa trend ini “kelewat ramai” dan “kurang lucu” kalau dipaksakan terus menerus.
 - Dampak pada kesehatan mental atas penggunaan konten: meskipun ringan, kebanyakan konten absurd bisa membuat orang scroll terus-menerus untuk mencari yang lebih “aneh” atau “lebih lucu”. Bisa jadi seperti bentuk FOMO atau adiktifnya konsumsi konten digital.
 
Brainrot Italiano adalah contoh menarik bagaimana AI, humor absurd, dan budaya internet saling bertemu dan menciptakan tren yang cepat meledak.
Ia bukan hanya sekadar meme, ia representasi dari kehausan digital akan sesuatu yang tak terduga, kacau, dan di luar batas-batas estetika “normal”. Meski begitu, seperti tren lainnya, ada batasan, kapan lucu, kapan sudah terlalu banyak, kapan mulai bikin lelah.
Baca juga: Digital Detox: Pentingnya Rehat dari Layar untuk Kesehatan Mental

									




