Berita  

Banjir Jateng, Wakil Ketua DPRD Tekankan Penangan Jangka Panjang

Banjir Jateng, Wakil Ketua DPRD Tekankan Penangan Jangka Panjang
Setya Arinugroho mengusulkan penanganan jangka panjang untuk atasi banjir Jateng (Gambar: Arsip)

Jatengkita.id – Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Setya Arinugroho, menyoroti fenomena banjir Jateng beberapa pekan terakhir, khususnya di Demak dan Semarang.

Dalam pernyataannya, Ari menekankan pentingnya mitigasi dan solusi jangka panjang untuk mengatasi permasalahan ini.

“Banjir di Demak dan Semarang bukan sekadar fenomena alam biasa, melainkan hasil dari kombinasi faktor hidrometeorologi, perubahan iklim, dan kondisi infrastruktur yang perlu diperbaiki,” paparnya.

Soroti Lonjakan Kasus HIV/AIDS, Wakil Ketua DPRD: Fokus Pencegahan!

Politisi asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengungkapkan penanganan jangka menengah dan panjang perlu segera diupayakan agar bencana tersebut tak berlarut dan terus berulang.

Pihaknya menyebut normalisasi sungai, serta pengerukan endapan dan pelebaran kolam retensi menjadi solusi menengah hingga jangka panjang yang harus segera diimplementasikan.

Dalam konteks penanganan darurat, Ari menyampaikan apresiasi tinggi kepada jajaran Pemprov Jawa Tengah atas kesigapan dan koordinasi yang cepat selama masa tanggap darurat bencana.

Upaya optimalisasi Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dan pompa sedot air terbukti mampu menurunkan genangan. Dirinya menilai respons cepat tersebut menunjukkan komitmen dan kolaborasi kuat Pemerintah dalam melindungi masyarakat.

Wisata Sejarah Jawa Tengah: Pesona Benteng Portugis Jepara

banjir jateng
Setya Arinugroho mengisi Pelatihan Dasar Rescue dan Wawasan Kebangsaan (Gambar: Arsip)

“Kami sangat menghargai respons cepat dan koordinasi yang baik dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Ini menunjukkan komitmen bersama untuk melindungi masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu, data BMKG puncak musim penghujan diprediksi akan berlangsung mulai November hingga Desember 2025.

Fenomena ini didukung oleh kondisi atmosfer yang aktif, seperti penguatan Monsun Asia. Oleh karenanya, Ari juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi lainnya, seperti tanah longsor.

“Wilayah pegunungan dan lereng-lereng yang rawan longsor perlu mendapat perhatian khusus. Masyarakat diimbau untuk memantau kondisi lingkungan dan menghindari aktivitas di daerah berisiko saat cuaca ekstrem,” pesannya.

Tahu Kupat, Kuliner Solo Sederhana Namun Istimewa

Lebih lanjut, dirinya menambahkan, edukasi dan sosialisasi tentang mitigasi bencana harus terus digencarkan. Sebagai bagian dari upaya mitigasi, Ari baru-baru ini menggelar pelatihan dasar rescue dan wawasan kebangsaan di Baturraden.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana.

“Mitigasi bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat. Pelatihan ini adalah langkah awal untuk membangun kesiapsiagaan,” jelasnya.

Ia mendorong Pemda dan pemangku kebijakan lain untuk terus memberikan dukungan terhadap upaya edukasi bencana kepada masyarakat.

“Kami mendorong pemerintah daerah dan stakeholder terkait untuk memperkuat program edukasi bencana, terutama di wilayah-wilayah rawan,” imbuhnya.

Dengan langkah-langkah konkret dan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan dampak bencana di Jawa Tengah dapat diminimalisasi di masa mendatang.

Seni Karawitan: Dari Hiburan Hingga Nilai Kehidupan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *