Jatengkita.id – Banyak orang khawatir akan mengalami kenaikan berat badan yang tidak diinginkan saat berpuasa. Pasalnya, banyak orang yang tidak memperhatikan apa yang mereka makan saat berpuasa, sehingga sulit untuk menghindari kenaikan berat badan. Namun, ada beberapa tips yang dapat Anda ikuti untuk memanfaatkan puasa untuk menurunkan berat badan.
Namun, jika berat badan Anda malah meningkat selama berpuasa, itu berarti ada yang salah dengan cara Anda menjalankan diet saat berpuasa. ada beberapa saran yang dapat Anda coba untuk menghindari masalah ini.
Diet adalah pola makan atau gaya hidup makan yang dipilih seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan itu seperti menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan, atau mengelola kondisi medis tertentu.
Diet dapat mencakup jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi, cara memasaknya, serta pola waktu makan.
Berikut ini tips diet selama bulan puasa :
- Perbanyak Konsumsi Serat dan Protein
Saran diet saat puasa pertama adalah mengutamakan makanan yang mengandung serat dan protein daripada makanan berkalori tinggi.
Ini karena makanan berserat tinggi akan diserap dan dicerna oleh tubuh dalam waktu yang lebih lama, sehingga Anda tidak mudah lapar dan tetap tahan berpuasa sepanjang hari.
Makanan yang kaya serat dan protein juga menurunkan nafsu makan, jadi saat berbuka puasa, Anda tidak akan terlalu lapar.
- Batasi Konsumsi Makanan dan Minuman Manis selama berbuka puasa
Anda masih membutuhkan gula untuk mengembalikan energi. Ini disebabkan oleh fakta bahwa berpuasa selama beberapa jam dapat menyebabkan kadar gula darah tubuh menurun, yang memerlukan konsumsi makanan atau minuman manis untuk mengembalikannya.
Namun, ingatlah untuk batasi jumlah gula yang Anda konsumsi.
Terlalu banyak minuman manis atau makanan akan disimpan dalam tubuh sebagai lemak, yang pada gilirannya menyebabkan Anda bertambah berat badan.
Untuk mendapatkan energi setelah berpuasa, pilihlah makanan berkarbohidrat kompleks seperti buah, sayur, dan nasi merah.
- Hindari Makan Terlalu Banyak
Menghindari makan terlalu banyak adalah saran diet puasa berikutnya. Tidak ada alasan untuk “balas dendam” saat berbuka puasa jika Anda menghindari makan dan minum sepanjang hari.
Jumlah porsi yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan gula yang signifikan. Meskipun demikian, tubuh tidak menghasilkan banyak insulin selama berpuasa. Tubuh juga akan mengubah gula menjadi lemak.
Jadi, kamu harus tetap menjaga porsi makan saat sahur dan buka puasa. Agar kamu tidak tergoda untuk makan terlalu banyak, cobalah menggunakan pikiran yang lebih kecil saat makan.
Selain itu, kamu bisa berbuka puasa atau sahur dengan makanan yang bisa membuat kamu kenyang dengan cepat, seperti sup.
- Hindari Gorengan Setelah menahan lapar seharian
Gorengan tampak seperti makanan yang lazat untuk berbuka puasa. Di bulan puasa, Anda harus berhati-hati karena mengonsumsi makanan digoreng yang tinggi lemak jenuh, atau lemak jahat, dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
Untuk mengurangi berat badan saat puasa, hindari gorengan dan makanan berlemak lainnya. Ganti lemak jenuh dengan lemak tidak jenuh, yang lebih baik untuk kesehatan Anda, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Anda saat puasa.
Hal ini disebabkan fakta bahwa lemak tidak jenuh tidak meningkatkan tingkat kolesterol dalam tubuh. Ikan, kacang-kacangan, dan alpukat adalah sumber lemak tidak jenuh yang dapat Anda konsumsi.
- Memenuhi Kebutuhan Cairan Tubuh Selama Berpuasa
Minumlah setidaknya delapan gelas air putih setiap hari untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh Anda selama berpuasa.
Dengan menggunakan rumus 2-2-2-2, Anda dapat menggunakan dua gelas untuk sahur, berbuka, dua gelas setelah salat Tarawih, dan dua gelas sebelum tidur.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism, minum air putih memiliki kemampuan untuk meningkatkan metabolisme tubuh hingga tiga puluh persen. Ini membantu dalam menurunkan berat badan karena semakin cepat metabolisme tubuh bekerja, semakin banyak lemak dan kalori yang dapat dibakar.
- Tidur dengan Cukup
Jika Anda ingin menurunkan berat badan saat puasa, Anda harus memastikan bahwa Anda mendapatkan jumlah waktu tidur yang diperlukan oleh tubuh Anda.
Kurang tidur akan mengganggu sistem metabolisme Anda, yang akan menyebabkan tubuh Anda tidak dapat membakar timbunan lemak dengan cepat.
Kurang tidur juga dapat menyebabkan peningkatan hormon ghrelin, yang menyebabkan nafsu makan yang lebih besar. Akibatnya, Anda mungkin merasa terlalu lapar dan makan terlalu banyak saat berbuka puasa.
Adapun hal lain yang bisa diterapkan saat diet yaitu dengan mengenali berbagai jenis diet. Ada berbagai jenis diet yang populer, seperti:
- Diet Rendah Karbohidrat
Mengurangi asupan karbohidrat dan meningkatkan asupan lemak dan protein, dengan tujuan menurunkan berat badan dan meningkatkan kadar gula darah.
- Diet Tinggi Protein
Fokus pada konsumsi makanan tinggi protein seperti daging, ikan, telur, dan produk susu, dengan tujuan memperbaiki pemulihan otot, meningkatkan kenyang, dan membantu dalam penurunan berat badan.
- Diet Vegetarian atau Vegan
Menghindari produk hewani sepenuhnya (vegan) atau hanya makanan yang berasal dari tumbuhan (vegetarian), dengan tujuan mempromosikan kesehatan, kesejahteraan hewan, atau keberlanjutan lingkungan.
- Diet Mediterania
Berpusat pada konsumsi makanan khas dari wilayah Mediterania seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, ikan, dan minyak zaitun, dengan tujuan meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit kronis.
- Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)
Dirancang untuk menurunkan tekanan darah tinggi dengan mengurangi asupan garam dan makanan tinggi lemak jenuh, dan meningkatkan konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan produk susu rendah lemak.
Penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda, dan diet yang efektif untuk satu orang mungkin tidak cocok untuk orang lain. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk memilih diet yang sesuai dengan kebutuhan, tujuan, dan kondisi kesehatan individu.
Selain itu, penting juga untuk menjaga pola makan yang seimbang, bervariasi, dan memadai untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan.