ADHD Adalah Gangguan, Kenali Gejala hingga Cara Penanganannya

Apa itu ADHD? Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Penanganannya
ADHD bisa terjadi pada anak hingga dewasa (Foto : pinterest)

Jatengkita.idAttention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas adalah salah satu gangguan perkembangan saraf yang paling umum pada anak-anak dan juga dapat berlanjut hingga dewasa.

Gangguan ini ditandai oleh masalah dalam memperhatikan, hiperaktivitas (aktivitas berlebihan yang tidak sesuai dengan usia seseorang), dan impulsivitas (tindakan tanpa berpikir terlebih dahulu).

Artikel ini akan mengupas lebih dalam tentang ADHD, mulai dari gejala, penyebab, diagnosis, pengobatan, hingga dampak jangka panjangnya.

Gejala ADHD

(Foto : pinterest)

Gejala ADHD dapat dibagi menjadi tiga kategori utama, yaitu kurangnya perhatian, hiperaktivitas, dan impulsivitas. Meskipun setiap individu mungkin menunjukkan gejala yang berbeda, berikut adalah beberapa gejala umum yang sering muncul.

a. Kurangnya Perhatian

  1. Sulit Memusatkan Perhatian
    Individu dengan ADHD sering mengalami kesulitan dalam mempertahankan perhatian pada tugas atau kegiatan tertentu.
  2. Mudah Teralihkan
    Penderita ADHD lebih mudah teralihkan oleh rangsangan luar yang tidak relevan.
  3. Lupa Aktivitas Sehari-hari
    Melupakan tugas atau kegiatan yang penting adalah hal biasa.
  4. Tidak Mengikuti Instruksi dengan Baik
    Sering kali tidak mengikuti instruksi dengan benar dan gagal menyelesaikan tugas sekolah atau pekerjaan.
  5. Menghindari Tugas yang Membutuhkan Upaya Mental
    Mereka mungkin menghindari tugas yang memerlukan perhatian berkelanjutan atau upaya mental yang signifikan.

b. Hiperaktivitas

  1. Sulit Duduk Diam
    Anak-anak dengan ADHD sering tidak bisa duduk diam di tempat.
  2. Berlarian atau Memanjat Secara Berlebihan
    Terutama pada anak-anak, mereka mungkin sering berlarian atau memanjat secara berlebihan dalam situasi yang tidak pantas.
  3. Sulit Bermain dengan Tenang
    Mereka mungkin kesulitan bermain atau melakukan kegiatan dengan tenang.
  4.  Selalu Bergerak
    Selalu bergerak atau merasa gelisah bahkan ketika harus diam.

c. Impulsivitas

  • Bicara Berlebihan
    Mereka mungkin berbicara berlebihan dan sulit menghentikan diri ketika berbicara.
  • Menjawab Pertanyaan Sebelum Selesai Ditanyakan
    Sering kali penderita ADHD menjawab pertanyaan sebelum pertanyaan selesai ditanyakan.
  • Sulit Menunggu Giliran
    Sulit untuk menunggu giliran dalam permainan atau situasi kelompok.
  • Sering Mengganggu atau Menginterupsi Orang Lain
    Mereka mungkin sering mengganggu atau menginterupsi percakapan atau aktivitas orang lain.

Penyebab ADHD

(Foto : pinterest)

Penyebab pasti ADHD belum diketahui, namun sejumlah faktor diyakini berperan dalam perkembangan gangguan ini. Beberapa faktor tersebut meliputi,

1. Genetik

Penelitian menunjukkan bahwa ADHD cenderung diturunkan dalam keluarga. Anak-anak yang memiliki orang tua atau saudara dengan ADHD memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan gangguan ini. Beberapa gen tertentu telah dikaitkan dengan ADHD, namun tidak ada gen tunggal yang menyebabkan gangguan ini.

2. Lingkungan

Faktor lingkungan juga dianggap berkontribusi terhadap ADHD. Misalnya, paparan terhadap racun lingkungan seperti timbal (terutama pada usia dini) dapat meningkatkan risiko ADHD. Selain itu, faktor prenatal seperti penggunaan alkohol atau merokok oleh ibu selama kehamilan juga dapat berperan.

3. Perkembangan Otak

Beberapa studi menunjukkan bahwa perbedaan dalam struktur dan fungsi otak juga dapat berkontribusi terhadap ADHD. Anak-anak dengan ADHD mungkin memiliki volume otak yang lebih kecil di beberapa area tertentu dan aktivitas otak yang berbeda dibandingkan dengan anak-anak tanpa ADHD.

Diagnosis ADHD

Mendiagnosis ADHD tidaklah mudah, karena tidak ada tes tunggal yang dapat menentukan apakah seseorang memiliki ADHD. Proses diagnosis biasanya melibatkan berbagai langkah sebagai berikut.

  1.   Evaluasi Klinis

Seorang profesional kesehatan mental (seperti psikolog atau psikiater) akan melakukan evaluasi klinis yang komprehensif. Ini melibatkan wawancara dengan anak dan orang tua, serta pengamatan langsung terhadap perilaku anak.

  1.   Penggunaan Kuesioner atau Skala Penilaian

Orang tua, guru, dan kadang-kadang anak sendiri mungkin diminta untuk mengisi kuesioner atau skala penilaian yang mengukur gejala ADHD.

  1.   Riwayat Medis dan Pendidikan

Profesional kesehatan akan meninjau riwayat medis dan pendidikan anak untuk mencari tanda-tanda atau pola yang konsisten dengan ADHD.

  1.   Mengeliminasi Kondisi Lain

Penting untuk memastikan bahwa gejala yang muncul bukan disebabkan oleh kondisi lain, seperti gangguan kecemasan, gangguan mood, atau gangguan belajar.

Pengobatan ADHD

(Foto : pinterest)

Pengobatan ADHD biasanya melibatkan pendekatan multimodal, yang mencakup kombinasi terapi medis dan intervensi psikososial.

  1.   Pengobatan Medis

Obat-obatan stimulans seperti methylphenidate (Ritalin) dan amphetamine (Adderall) sering digunakan untuk mengobati ADHD. Obat-obatan ini bekerja dengan meningkatkan kadar neurotransmitter tertentu di otak, yang membantu meningkatkan perhatian dan mengurangi impulsivitas dan hiperaktivitas.

Ada juga obat non-stimulans seperti atomoxetine (Strattera) yang dapat digunakan, terutama jika stimulans tidak efektif atau menyebabkan efek samping yang tidak dapat ditoleransi.

  1.   Terapi Psikososial

Adalah salah satu cara yang sering diterapkan untuk membantu individu yang mengalami Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Dalam pelaksanaannya, terapi ini melibatkan berbagai metode, termasuk pemberian pendidikan psikologis kepada keluarga dan pasien mengenai ADHD.

Berikut penjelasannya.

  1. Terapi Perilaku
    Terapi perilaku dapat membantu individu dengan ADHD belajar untuk mengendalikan perilaku mereka dan meningkatkan keterampilan sosial mereka. Ini sering melibatkan pelatihan orang tua untuk menerapkan strategi manajemen perilaku di rumah.
  2. Terapi Kognitif-Perilaku (CBT)
    CBT dapat membantu anak-anak dan remaja dengan ADHD untuk mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dan strategi mengatasi masalah.
  3. Pelatihan Keterampilan Sosial
    Program pelatihan keterampilan sosial dapat membantu anak-anak dengan ADHD belajar cara berinteraksi dengan lebih efektif dengan teman sebaya.

Pendekatan Pendidikan

Penyesuaian di lingkungan sekolah juga penting untuk membantu anak-anak dengan ADHD berhasil secara akademis. Hal ini meliputi,

  1. Penyesuaian Kurikulum
    Penyesuaian kurikulum atau tugas untuk mengakomodasi kebutuhan belajar anak.
  2. Penggunaan Teknologi Bantu
    Penggunaan teknologi bantu, seperti komputer atau alat bantu lainnya, untuk membantu anak belajar.
  3. Bimbingan Akademis
    Bimbingan akademis tambahan atau dukungan di kelas untuk membantu anak mengelola tugas sekolah dan pekerjaan rumah.

Dampak Jangka Panjang ADHD

Jika tidak diobati, ADHD dapat memiliki dampak jangka panjang yang signifikan pada berbagai aspek kehidupan individu.

(Foto : pinterest)
  1.   Pendidikan

Anak-anak dengan ADHD sering mengalami kesulitan akademis. Mereka mungkin memiliki nilai yang lebih rendah, lebih sering mendapat teguran, dan lebih mungkin dikeluarkan dari sekolah dibandingkan dengan teman sebaya mereka. Kurangnya perhatian, hiperaktivitas, dan impulsivitas dapat mengganggu proses belajar dan mempengaruhi kinerja akademis secara keseluruhan.

  1.   Karir dan Pekerjaan

Pada orang dewasa, ADHD dapat mempengaruhi karir dan pekerjaan. Individu dengan ADHD mungkin mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas tepat waktu, mengikuti instruksi, dan mempertahankan pekerjaan. Mereka mungkin lebih sering berganti pekerjaan dan memiliki tingkat kepuasan kerja yang lebih rendah.

  1.   Hubungan Sosial

ADHD juga dapat mempengaruhi hubungan sosial. Individu dengan ADHD mungkin kesulitan dalam mempertahankan persahabatan karena perilaku impulsif atau hiperaktif mereka. Pada orang dewasa, ADHD dapat mempengaruhi hubungan interpersonal, termasuk hubungan dengan pasangan atau anggota keluarga.

  1.   Kesehatan Mental

Individu dengan ADHD lebih rentan terhadap masalah kesehatan mental lainnya, seperti gangguan kecemasan, depresi, dan gangguan penggunaan zat. Komorbiditas ini dapat memperburuk gejala ADHD dan membuat pengobatan menjadi lebih kompleks.

  1.   Masalah Hukum

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa individu dengan ADHD lebih berisiko terlibat dalam perilaku bermasalah atau melanggar hukum. Impulsivitas yang tidak terkendali dapat menyebabkan perilaku yang tidak teratur dan meningkatkan risiko pelanggaran hukum.

Dukungan dan Strategi Manajemen untuk ADHD

Mengelola ADHD secara efektif adalah tantangan yang memerlukan pendekatan holistik dan berkelanjutan. Penting untuk menerapkan berbagai strategi yang dapat membantu individu yang hidup dengan kondisi ini untuk mengatasi gejala-gejalanya serta meningkatkan kualitas hidup mereka. Beberapa strategi tersebut meliputi,

(Foto : pinterest)
  1.   Manajemen Waktu

Membantu individu dengan ADHD untuk mengatur waktu mereka dengan lebih efektif adalah langkah penting. Ini bisa melibatkan penggunaan kalender, daftar tugas, dan pengingat.

  1.   Struktur dan Rutinitas

Menciptakan struktur dan rutinitas yang konsisten dapat membantu individu dengan ADHD merasa lebih terorganisir dan mengurangi tingkat kecemasan.

  1.   Pelatihan Keterampilan Sosial

Pelatihan keterampilan sosial dapat membantu individu dengan ADHD belajar cara berinteraksi dengan orang lain dan membangun hubungan yang lebih baik.

  1.   Dukungan Emosional

Dukungan emosional dari keluarga, teman, dan profesional kesehatan mental sangat penting untuk membantu individu dengan ADHD mengatasi tantangan mereka dan merasa didukung.

  1.   Penyesuaian Lingkungan

Menyesuaikan lingkungan belajar dan kerja untuk mengurangi distraksi dan menciptakan ruang yang lebih kondusif untuk konsentrasi juga dapat membantu.

  1.   Kesadaran penderita ADHD

Meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang ADHD di kalangan masyarakat luas adalah langkah penting untuk mengurangi stigma yang sering kali mengelilingi gangguan ini. Dengan pemahaman yang lebih baik, masyarakat dapat memberikan dukungan yang lebih efektif kepada individu dengan ADHD, membantu mereka untuk mengatasi tantangan yang mereka hadapi.

Dukungan terhadap kesadaran penderita ADHD tidak hanya penting untuk kesehatan mental dan emosional individu dengan ADHD, tetapi juga memungkinkan mereka untuk mengembangkan keterampilan dan bakat mereka sepenuhnya, sehingga dapat berkontribusi secara positif dalam berbagai aspek kehidupan.

Pada akhirnya, dengan dukungan yang tepat, individu dengan ADHD dapat mencapai potensi penuh mereka dan menjalani kehidupan yang lebih produktif dan memuaskan.

Dengan menerapkan strategi-strategi ini, bagi pengidap penyakit ADHD dapat mengelola gejalanya dengan lebih baik dan mencapai potensi penuh dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Baca juga : Jauhi Lingkungan Toxic, Jaga Kesehatan Mentalmu!

Rekomendasi untuk anda : Anak Berkebutuhan Khusus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *