Perayaan Mati Rasa : Slice of Life Awal Tahun yang Sukses Bikin Banjir Air Mata!

Perayaan Mati Rasa : Slice of Life Awal Tahun yang Sukses Bikin Banjir Air Mata!
(Gambar : imdb.com)

Jatengkita.id – Resmi tayang di bioskop pada Rabu (29/01/2025), film Perayaan Mati Rasa berhasil menguras air mata. Melayarkan genre slice of life, film yang dimainkan sekaligus disutradarai langsung oleh Umay Shahab ini banyak mengeksplorasi nilai-nilai kekeluargaan beserta dinamikanya.

Selain genre yang memang banyak diminati, film Perayaan Mati Rasa juga menarik perhatian publik lantaran kehadiran aktor popular Iqbaal Ramadhan dan aktor-aktris senior Dwi Sasono dan Unique Priscilla. Tampil pula seniman Dul Jaelani, Devano Danendra, dan Randy Danistha.

Karya Umay Shahab ini berfokus pada kehidupan Ian Antono (Iqbaal Ramadhan) dan keluarganya. Kompleksitas rasa yang dialaminya membuatnya hampa dan seolah terkurung dalam kegelapan tanpa cahaya, tidak ada arah yang dituju.

Tentang bebannya sebagai anak pertama, tentang ketakutan dan kehilangan, hingga tentang realitas yang memaksanya memilih antara mimpi atau keluarga. Saking banyaknya kemelut hati itu, ia sampai mati rasa.

Di akhir, ia memilih berjuang untuk menjalani sisa rasa yang ada dan memutuskan menerima apa yang jadi takdirnya. Film ini juga menampilkan bagaimana membangun soliditas antara kakak dengan adik yang lama berselisih.

Prosesnya diperkaya dengan curahan hati khas laki-laki yang berujung pada penyesalan dan komitmen untuk saling menguatkan. Kerukunan baru yang terbentuk itu akhirnya melahirkan kehangatan yang dipadu kasih sayang seorang Ibu.

Perayaan Mati Rasa
Iqbaal Ramadhan dan Umay Shahab (Gambar : imdb.com)

Konflik tokoh Ian tak berhenti sampai disitu. Pilunya menanggung kehilangan diperparah dengan label rekaman tempat grup band-nya bernaung. Ia bersama tiga kawannya harus dibenturkan antara idealis anak muda dalam bermusik dengan permintaan pasar yang dimanfaatkan tim produser.

Kisah kehilangannya menjadi objek komersil yang terus diblow up ke publik. Akhirnya, ia memilih di mana keberadaannya lebih dibutuhkan, meski itu harus mengorbankan mimpi besarnya.

Tak melulu kisah sedih, film Perayaan Mati Rasa juga dibumbui humor tipis yang mengundang gelak tawa. Bagian ini diselipkan pada sandiwara epik yang menampilkan kerja sama kakak-adik dalam menyembunyikan rahasia dari Ibunya. Bila rahasia itu terkuak, akan berujung fatal.

Sinematografi dalam film ini juga harmonis, sehingga mendukung emosi yang dirasakan penonton. Totalitas tema musik dalam film ini pun didukung oleh keterlibatan para pegiat musik. Karena itu, bisa menampilkan musikalitas yang tidak sederhana.

Film Perayaan Mati Rasa mengingatkan kita untuk memaknai keberadaan sosok-sosok penting dalam hidup kita, terutama orang tua, sebelum ketiadaan keduanya. Melalui sosok Ian, kita diminta untuk memahami tujuan hidup seperti apa yang ingin kita jalani.

#PerayaanMatiRasa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *