Jatengkita.id – Kabupaten Brebes menyimpan destinasi wisata kebun teh yang ikonik, yaitu Wisata Agro Kaligua yang terletak di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan.
Perkebunan teh yang membentang seluas 620 hektare ini menyuguhkan panorama menawan dengan latar Gunung Slamet, puncak tertinggi di Jawa Tengah. Kebun Teh Kaligua adalah salah satu unit perkebunan yang berada di bawah pengelolaan BUMN.
Kawasan ini tidak hanya dikenal sebagai kawasan perkebunan penghasil teh, tetapi juga dibuka untuk umum sebagai destinasi agrowisata unggulan di Brebes. Tempat ini menyuguhkan pesona alam pegunungan yang menakjubkan dan udara yang sejuk khas dataran tinggi.
Pengunjung akan mendapatkan pengalaman edukatif mengenai proses budidaya dan pengolahan teh dari hulu ke hilir. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati berbagai aktivitas menarik.
Beberapa di antaranya adalah menyaksikan indahnya matahari terbit dan menjelajahi sumber mata air alami Tuk Bening. Selain itu, wisatawan juga bisa melintasi Jembatan Ceria yang ikonik serta menjajal jalur hiking menuju Puncak Sakub yang menantang.
Semua ini menjadikan Kebun Teh Kaligua sebagai destinasi wisata alam yang lengkap dan wajib dikunjungi jika ingin mampir ke Brebes, Jawa Tengah.

Nilai Histori
Selain dikenal karena panorama alamnya yang memesona, Kebun Teh Kaligua juga memiliki nilai historis yang tinggi. Destinasi ini menjadi salah satu situs perkebunan teh legendaris di Indonesia.
Keberadaannya sejak masa penjajahan Belanda menjadikan Kaligua tak hanya sebagai destinasi wisata alam, tetapi juga wisata sejarah yang menarik untuk ditelusuri. Pabrik pengolahan teh di kawasan ini pertama kali dibangun pada tahun 1889.
Dulu, kawasan ini difungsikan untuk mengolah langsung hasil panen menjadi teh hitam yang berkualitas. Pada masa itu, kebun teh ini dikelola oleh seorang warga Belanda bernama Van de Jong. Manajemennya berada di bawah perusahaan John Fan & Pletnu, yang bernaung dalam NV Culture Onderneming.
Namun, pada masa penjajahan Jepang di tahun 1942-1948, Kebun Teh Kaligua diambil alih oleh Jepang dan diganti dengan tanaman pangan. Jepang juga membangun gua buatan yang masih ada sampai sekarang di sekitar perkebunan tersebut.
Kebun Teh Kaligua juga sempat dikelola oleh perusahaan swasta di tahun 1958-1964 namun tidak dirawat. Hal ini karena adanya gangguan pemberontakan DI/TII pada masa itu.
Setelah Indonesia merdeka, Kebun Teh Kaligua dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara IX hingga sekarang dan menghasilkan produk hilir teh hitam dengan merk “Kaligua”.
Kawasan ini terus berkembang hingga menjadi salah satu kebun teh penting di Jawa Tengah yang kini juga difungsikan sebagai destinasi agrowisata edukatif.
Follow akun instagram Jateng Kita untuk informasi menarik lainnya!






