Review Beyond The Bar: Antara Justitia, Empati, dan Ambisi

Review Beyond The Bar: Antara Justitia, Empati, dan Ambisi
(Gambar: soompi.com)

Jatengkita.idDrama Korea “Beyond the Bar” mengisahkan perjalanan Kang Hyo-min (diperankan oleh Jung Chae-yeon), seorang pengacara muda yang idealis, jujur, dan penuh empati namun kurang pengalaman serta agak canggung dalam bersosialisasi.

Ia bergabung ke firma hukum elit Yullim Law Firm, di bawah pengawasan Yoon Seok-hoon (Lee Jin-wook), seorang partner senior dan kepala litigasi.

Seok-hoon digambarkan sebagai pengacara dingin, pragmatis, dengan logika yang kuat dan reputasi tinggi, namun punya sisi emosional yang tersembunyi di balik ketegasannya.

Setiap episode biasanya membawa kasus baru yang harus ditangani oleh tim litigasi di Yullim, yang juga menjadi arena kontras antara idealisme Hyo-min dan realitas keras profesi hukum.

Selain kasus di ruang sidang, drama ini juga menyoroti dinamika kantor. Beberapa di antaranya adalah intrik internal, benturan nilai, politik perusahaan, karakter rekan kerja, mentor-mentee, hingga persoalan personal/emosional yang terkadang menyentuh.

Kelebihan yang Membuatnya Menarik

  1. Karakter Protagonis yang Relatable & Perkembangan yang Realistis
    Kang Hyo-min digambarkan bukan sebagai tokoh yang sempurna, melainkan seseorang yang idealis, terkadang terbawa emosi, melakukan kesalahan, mengalami keraguan.
    Ini membuatnya terasa manusiawi. Proses transformasi karakternya belajar dari pengalaman, dari mentor, dari kegagalan kecil dan menjadi daya tarik utama yang membuat penonton terhubung emosional.
  2. Kasus Hukum yang Beragam dan Relevan
    Tiap episode menyajikan tantangan hukum yang berbeda, dari kasus kekerasan anak, penyalahgunaan kekuasaan, masalah disabilitas, pelanggaran karya seni, sampai kasus kecelakaan tanpa kontak.
    Kasus-kasus ini tidak hanya sebagai latar, tetapi sering diolah dengan konflik moral, psikologis, dan sosial. Hal ini memberikan variasi dan tidak membuat cerita terasa monoton.
  3. Isu-Isu Sosial yang Diangkat dengan Sensitif
    Drama ini tak hanya fokus pada aspek hukum, tapi juga mengangkat isu nyata, yaitu hubungan toksik (gaslighting, love bombing), stigma terhadap penyandang disabilitas intelektual, kekerasan terhadap anak, disleksia, dan juga tekanan di lingkungan kerja hukum yang kompetitif.
    Penyampaian isu-isu itu cenderung hati-hati dan memiliki momen refleksi, bukan hanya dramatisasi semata.
  4. Penampilan Aktor/Aktris yang Solid
    Jung Chae-yeon sebagai Hyo-min mampu membawa karakter yang idealis dan rapuh secara emosional dengan cukup baik. Lee Jin-wook sebagai Seok-hoon memberikan aura ketegasan, profesionalisme, tetapi juga membawa lapisan kompleksitas pada karakternya yang tidak hanya “dingin semata”.
    Pemain pendukung seperti Lee Hak-joo, Jeon Hye-bin, dan lainnya juga memberi warna yang membuat lingkungan kantor di Yullim terasa hidup.
  5. Produksi & Tempo Cerita
    Alur yang cukup cepat untuk drama hukum, di mana tiap episode membawa tantangan baru dan sedikit perkembangan antar karakter. Tidak terlalu banyak filler, banyak adegan courtroom atau diskusi hukum yang membuat penonton terus penasaran.
    Visual, musik latar, dan setting firma hukum serta pengadilan juga dibuat dengan kualitas baik yang mendukung suasana tensi hukum dan emosional.

Kekurangan & Catatan Penting

Meski banyak aspek positifnya, Beyond the Bar” juga memiliki beberapa kelemahan atau hal yang mungkin kurang sempurna, terutama bagi penonton yang mengharapkan drama hukum ultra realistis atau novelitas tinggi.

  1. Penggunaan Tropes & Drama Emosional Berulang
    Beberapa bagian cerita terasa memanfaatkan formula yang sudah umum, pengacara muda idealis, mentor dingin, konflik internal firma hukum, moral dilema, keluarga bermasalah, hubungan personal (romansa atau konflik) yang diselipkan.
    Bagi sebagian penonton, ini bisa terasa kurang segar. Beberapa adegan emosional kadang terasa dipaksakan, bukan karena perkembangan cerita yang organik.
  2. Kekurangan dalam Akurasi Hukum
    Sebagaimana banyak drama hukum populer, ada momen di mana keputusan hukum, etika dalam praktik profesi pengacara, atau prosedur pengadilan agak disederhanakan atau dilewati.
    Penonton yang paham dengan sistem hukum Korea (atau hukum secara umum) mungkin akan mencatat bahwa beberapa twist atau pengungkapan bukti terlalu kebetulan atau sangat memudahkan penyelesaian kasus.
  3. Karakter Sisi Gelap Mentor/Tokoh Senior yang Kurang Dimanfaatkan
    Seok-hoon sebagai karakter yang kompleks punya potensi besar untuk dieksplor lebih dalam. Latar belakangnya, konflik batin, bagaimana trauma atau pengalaman masa lalu mempengaruhi cara dia bekerja.
    Ada sebagian adegan yang menyentuh ini, tetapi kadang terasa bahwa karakter senior tidak mendapatkan ruang pengembangan emosi atau latar belakang sebanyak protagonisnya. Akibatnya, kontras idealisme vs pragmatisme kadang terasa agak sepihak.
  4. Tempo Beberapa Bagian yang Kurang Konsisten
    Ada episode-episode di mana kasusnya sangat menegangkan dan cepat berpindah dari satu adegan ke adegan lainnya. Sementara ada bagian lain yang terasa melambat karena fokus terlalu lama pada drama internal.
    Bagi sebagian pemirsa, ini bisa memengaruhi ritme menonton, kadang ingin cepat selesai kasus agar kembali ke plot utama, kadang terganggu dengan detail interpersonal yang terlalu panjang.
Beyond The Bar
(Gambar: soompi.com)

Analisis Karakter Utama

  • Kang Hyo-min
    Tokoh protagonis, idealis, punya empati tinggi. Ia bukan sempurna, sering membuat kesalahan karena kurang pengalaman, dan emosinya kadang memengaruhi logika hukum.
    Namun semangatnya yang kuat dan kejujuran menjadikan dia pusat daya tarik, orang yang mudah di-root-for. Transformasi dia dari pengacara pemula yang canggung menjadi lebih tegas dan percaya diri terasa cukup natural.
  • Yoon Seok-hoon
    Mentor yang dingin, pragmatis, dan terkenal dengan logika tajam. Dia bukan villain, melainkan representasi sisi keras dalam profesi hukum: keputusan berdasarkan data, strategi, bukan perasaan. Namun ada sisi emosional tersembunyi, trauma, dilema moral, dan konflik batin. Penonton ingin melihat lebih dalam bagian ini, dan beberapa saat drama memberikan petunjuknya.
  • Lee Jin-woo dan Heo Min-jeong serta karakter pendukung lainnya
    Mereka berfungsi sebagai penyeimbang. Jin-woo yang lebih fleksibel dan mampu mencairkan suasana, Min-jeong yang senior dan memiliki insting kuat, memberikan sudut pandang lain tentang apa artinya menjadi pengacara dalam firma besar.
    Karakter pendukung yang kuat ini penting agar dunia hukum dan kantornya terasa lebih luas dan bukan hanya pertarungan Hyo-min versus Seok-hoon.
  • Tokoh negasi/antagonis internal
    Ada karakter-karakter di dalam firma yang mewakili politik kantor, ambisi, dan kompromi moral. Mereka bukan musuh secara terang-terangan, tetapi mereka memberi tekanan, tantangan, dan membuat Hyo-min dan Seok-hoon harus memilih antara prinsip dan tuntutan pekerjaan. Ini memberi lapisan konflik yang lebih realistis.

Isu Sosial & Nilai yang Diangkat

  • Stigma terhadap penyandang disabilitas
    Drama memperlihatkan bagaimana seorang klien dengan disabilitas intelektual dipandang sebelah mata, diremehkan, dan menerima perlakuan diskriminasi sosial. Drama ini memunculkan perdebatan tentang keadilan, pengakuan, dan pemahaman terhadap kemampuan mereka.
  • Hubungan toksik dan trauma emosional
    Beberapa karakter mengalami hubungan buruk, baik di dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi. Hal tersbeut memicu trauma, rasa tidak aman, atau bahkan gangguan emosional. Drama ini tidak takut untuk mengeksplor sisi gelap psikologis manusia.
  • Etika profesi hukum
    Konflik profesional tidak hanya soal menang atau kalah, tapi bagaimana menang dengan cara yang benar, bagaimana mengambil keputusan yang bisa membawa konsekuensi moral, dan bagaimana sistem hukum bisa saja menuntut kompromi.
    Drama ini menggambarkan bahwa pengacara tidak hanya bertarung di ruang sidang, tetapi juga di dalam hati nuraninya.
  • Realitas kerja di firma hukum
    Beban kerja, politik internal, tekanan kinerja, ekspektasi, dan bagaimana profesional seringkali harus menyesuaikan idealisme pribadi dengan kenyataan yang tidak selalu adil. Hal ini memberikan gambaran lebih lengkap tentang dunia hukum sebagai profesi.

Alasan Beyond the Bar Banyak Disukai

  1. Awal tayang yang menjanjikan
    Episode pertama meraih rating nasional sekitar 3,7% yang kemudian meningkat di beberapa episode berikutnya. Angka ini menunjukkan bahwa drama ini mempertahankan dan bahkan menambah perhatian penonton.
  2. Chemistry antara pemain utama mendapat pujian. Meski tidak langsung menyiratkan romance berat, interaksi mereka yang kadang tegang, kadang penuh tantangan terasa kuat dan membuat ketertarikan emosional penonton tumbuh.
  3. Kombinasi kasus hukum VS drama personal. Penonton mendapatkan dua hal sekaligus, cerita kasus hukum yang memancing penasaran, dan kisah pribadi karakter yang bisa mengundang empati. Ini membuat tontonan tidak monoton dan lebih adiktif.
  4. Relevansi dengan isu nyata. Drama ini menangani isu sosial yang nyata, penonton merasa ada hal yang bisa dipetik secara moral atau introspektif dari drama ini. Hal ini memperdalam pengalaman menonton dari sekadar hiburan menjadi refleksi.

Untuk Siapa Drama Ini & Catatan Sebelum Menonton

  • Cocok untuk penonton yang suka drama hukum dengan pendekatan kasus per episode (episodik) dibanding saga panjang satu misteri besar. Jika Anda menikmati Suits, Law School, atau The Good Wife, Beyond the Bar bisa memuaskan rasa penasaran soal intrik pengadilan dan moral-profesional.
  • Juga cocok untuk mereka yang lebih suka karakter berkembang perlahan, yang idealisme VS realitas dalam pekerjaan menjadi tema utama.
  • Jika Anda kurang suka drama emosional yang kadang “berlebihan” atau adegan melodramatis, mungkin ada beberapa bagian yang terasa tidak nyaman.
  • Bagi yang mengharapkan realisme hukum total (detail prosedur pengadilan, etika profesi yang sangat presisi), mungkin ada beberapa momen yang terasa dilebih-lebih atau dibuat agar dramatisasi lebih kuat.

Beyond the Bar adalah salah satu drama Korea hukum terbaik di musimnya. Bukan hanya karena kasus per episode yang menarik dan beragam, tetapi juga karena bagaimana drama ini berhasil menggabungkan idealisme, empati, dan konflik moral nyata dengan nuansa kantor & kehidupan personal.

Meski tidak sempurna, ada bagian melodramatis yang bisa terasa repetitif dan kadang akurasi hukum dikompromikan demi plot, drama ini tetap layak ditonton.

Bagi penonton yang mencari sesuatu lebih dari sekadar “kasus menang kalah”, yang ingin kisah tentang menjadi pengacara sejati yang harus mempertaruhkan prinsip, Beyond the Bar memberikan itu.

Rekomendasi untuk Anda: Menelusuri Keadilan Lewat Drama Korea Hukum Terbaik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *