Jatengkita.id – Di lereng Gunung Slamet, tepatnya di kawasan wisata Pancuran Pitu Baturraden, Banyumas, sebuah destinasi baru hadir dengan sentuhan budaya Jepang. Namanya, Tsuyura Pitu Onsen, sebuah pemandian air panas yang bernuansa Negeri Sakura yang menawarkan pengalaman relaksasi berbeda dari sekedar berendam di kolam air belerang alami.
Sejak dulu, kawasan Pancuran Pitu dikenal sebagai tempat pemandian air panas belerang yang dipercaya bermanfaat untuk kesehatan kulit dan tubuh. Airnya berasal langsung dari sumber alami di kaki Gunung Slamet.
Kini, dengan hadirnya Tsuyura Pitu Onsen, nuansa khas Jepang yang dipadukan dengan kekayaan alam loka menciptakan sensasi wisata yang unik.
Begitu melangkah masuk, pengunjung disambut desain bangunan bergaya arsitektur Jepang. Gerbang kayu, lentera merah, hingga ornamen bambu seolah membawa pengunjung ke negeri matahari terbit.
Di dalam area onsen, terdapat kolam pemandian air panas dengan desain tradisional yang menyerupai rotenburo atau pemandian terbuka khas Jepang.
Tsuyura Pitu Onsen tidak hanya menawarkan kolam air panas, tetapi juga atmosfer tenang yang mendukung relaksasi. Area sekitar dipenuhi tanaman hijau dan bunga, menghadirkan pemandangan alami yang menyejukkan mata.
Uap air hangat yang mengepul dari permukaan kolam berpadu dengan semilir angin pegunungan, menciptakan suasana damai.
Bagi sebagian pengunjung, momen berendam di air panas terasa lebih istimewa saat sore hari. Cahaya matahari yang meredup di balik pepohonan memberi kesan romantis, cocok dinikmati bersama pasangan atau keluarga.
Fasilitas Bernuansa Jepang
Tsuyura Pitu Onsen menjadi pilihan menarik bagi wisatawan lokal maupun luar kota. Harga tiket cukup terjangkau, yaitu Rp150.000 untuk kapasitas 5 orang dan akan dikenai tambahan Rp30.000 apabila lebih dari 5 orang.
Terlebih, lokasinya yang berada di jalur wisata Baturraden memudahkan akses sekaligus memungkinkan wisatawan menikmati destinasi lain seperti hutan pinus, curug, hingga taman botani.
Selain kolam pemandian, Tsuyura Pitu Onsen juga menghadirkan fasilitas lain yang mendukung pengalaman wisata. Ada ruang bilas dan ganti yang nyaman, gazebo bergaya Jepang untuk beristirahat, serta spot foto ikonik seperti jembatan kayu kecil dengan hiasan bunga sakura buatan.
Tidak sedikit pengunjung yang memanfaatkan momen ini untuk berfoto dalam balutan yukata—pakaian tradisional Jepang, yang bisa disewa di lokasi.
Tak ketinggalan, tersedia juga kafe dengan menu fusion Jepang-Indonesia. Teh hijau hangat, ramen, hingga kudapan lokal seperti mendoan tersaji dengan tampilan modern. Perpaduan kuliner ini semakin menambah daya tarik, membuat wisatawan betah berlama-lama.
Harmoni Lokal dan Global
Meski mengusung konsep Jepang, Tsuyura Pitu Onsen tetap menjaga harmoni dengan budaya lokal. Keberadaan onsen ini tidak menggeser identitas Pancuran Pitu sebagai ikon wisata tradisional Banyumas. Justru, konsep baru ini menjadi pelengkap yang memperkaya daya tarik Baturraden di mata wisatawan.
Di tengah tren wisata berbasis pengalaman dan gaya hidup sehat, Tsuyura Pitu Onsen hadir sebagai destinasi healing baru. Banyak pengunjung yang datang bukan sekadar untuk berendam, tetapi juga mencari ketenangan dari hiruk-pikuk keseharian.
Air panas belerang dipercaya membantu meredakan pegal, melancarkan peredaran darah, sekaligus menenangkan pikiran.
Tsuyura Pitu Onsen bukan sekadar pemandian air panas, melainkan perpaduan budaya dan alam yang menawarkan pengalaman berbeda.
Di satu sisi, pengunjung bisa merasakan sensasi onsen Jepang yang autentik. Di sisi lain, kehangatan air belerang dari Gunung Slamet tetap menghadirkan kearifan lokal yang sudah turun-temurun.
Bagi siapa pun yang ingin mencari relaksasi sekaligus pengalaman baru, Tsuyura Pitu Onsen di Pancuran Pitu Baturraden adalah jawabannya. Sebuah tempat di mana nuansa Jepang dan pesona Banyumas bertemu, menghadirkan ketenangan yang tak mudah dilupakan.
