Jatengkita.id – Banyumas merupakan sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah. Sudah menjadi rahasia umum, akar budaya jawa asli melekat erat pada Kota satu ini. Selain budaya, beragam kuliner khasnya juga menjadi daya tarik tersendiri. Apa saja ya kuliner khas Banyumas? Simak selengkapnya.
kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Brebes di utara; Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banjarnegara, dan Kabupaten Kebumen di timur, serta Kabupaten Cilacap di sebelah selatan dan barat.
Gunung Slamet, gunung tertinggi di Jawa Tengah terdapat di ujung utara wilayah kabupaten ini. Kabupaten Banyumas merupakan bagian dari wilayah budaya Banyumasan, yang berkembang di bagian barat Jawa Tengah.
Bahasa yang dituturkan adalah bahasa Banyumasan, atau yang lebih akrab disebut Ngapak, yaitu salah satu ragam dialek bahasa Jawa.
Terkenal dengan kesenian wayang kulit serta upacara pernikahan begalan. Kabupaten Banyumas juga memiliki beberapa makanan khas daerah yang wajib banget kalian coba. Bagi kalian para food vloger atau pecinta kuliner daerah berikut ini adalah rekomendasi makanan khas Banyumas.
- Tempe Mendoan
Makanan khas Banyumas yang pertama adalah tempe mendoan. Hal yang menjadi keunikan dari tempe mendoan ini terletak pada ukuran serta rasa dari tempe tersebut.
Tempe mendoan juga bisa dijadikan sebagai teman makan dalam hidangan pecel, nasi uduk, nasi goreng, ataupun yang lainnya karena rasanya yang gurih dan renyah.
Selain itu, tempe mendoan bisa juga dihidangkan sebagai takjil buka puasa. Hidangan sangat cocok dicocol dengan sambal kecap, sambal petis, cabai rawit atau kreasi cocolan yang lain.
Tempe mendoan adalah olahan tempe yang dibalur adonan tepung yang telah diberi bumbu dan potongan daun bawang. Sekilas, inu terdengar mirip dengan olahan gorengan tempe pada umumnya. Namun, tempe mendoan sangatlah berbeda.
Baik dari segi tekstur, rasa hingga cara penyajian. Mulanya tempe diiris tipis dan lebih lebar bila dibandingkan gorengan tempe pada umumnya. Setelah dibaluri adonan tepung tempe lalu digoreng dengan minyak panas sekitar empat menit.
Tempe mendoan hanya dimasak sebentar tanpa menunggu adonan berubah warna hingga keemasan. Ada alasan di balik penggunaan teknik memasak setengah matang.
Mulanya mendoan merupakan olahan tempe cepat saji. Oleh karena itu, untuk mempersingkat waktu memasak, penjual tempe mendoan enggan menggoreng tempe hingga kering.
- Getuk Sokaraja
Makanan khas Banyumas selanjutnya adalah Getuk Sokaraja. Makanan khas ini sering menjadi buah tangan ketika berkunjung ke sekitar Banyumas.
Sokaraja merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Banyumas yang cukup ramai. Apalagi Sokaraja adalah daerah penghubung antara Kabupaten Banyumas, Purbalingga, dan Banjarnegara.
Hal ini juga yang membuat toko oleh-oleh getuk goreng di Sokaraja selalu ramai pembeli walau tempatnya berjejeran.
Getuk goreng pertama dibuat tahun 1918. Beliau adalah Bapak Sanpirngad, penjual rames yang pertama membuat getuk goreng. Awalnya warung rames Pak Sanpirngad selain menjual rames juga menyediakan getuk cemol (getuk teles). Karena getuknya kadang tidak habis terjual dan sering dibuang, akhirnya Pak Sanpirngad berinisiatif mengolahnya lagi dengan cara digoreng.
Tadinya getuk goreng disediakan gratis di warung rames Pak Sanpirngad. Tidak diduga, ternyata getuk goreng banyak peminatnya. Baru setelah 6 tahun getuk goreng resmi dijual tidak gratis lagi.
- Kraca
Kraca merupakan kuliner khas Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang bahan dasarnya berupa keong kecil. Keong-keong kecil ini sering didapat dari sawah yang kemudian diolah dengan diberi kuah.
Rasanya gurih dan nikmat dengan campuran bumbu bawang, pala, merica, garam serta bumbu-bumbu lainnya.
Sudah menjadi tradisi turun temurun sejak kakek nenek kita, kraca mampu bertahan sebagai cemilan khas ramadan khususnya di daerah Banyumas dan sekitarnya. Namun tahukah kalian, selain lezat ternyata kraca juga banyak mengandung manfaat.
Makanan ini memiliki kandungan baik bagi kesehatan, dan efektif mengatasi sejumlah penyakit. Adapun sejumlah kandungan baik pada kraca, meliputi protein, mineral, fosfor, kalsium, zat besi, hingga sodium.
Maka tak heran, jika cemilan yang satu ini bisa mengatasi sejumlah masalah kesehatan. Diantaranya mengatasi jerawat dan menghilangkan bekasnya, mencegah pengeroposan tulang, mencegah rambut rontok.
Kemudian membantu mempercepat penyembuhan luka, mengobati wasir atau ambeien, menurunkan kadar kolesterol, menjaga imunitas tubuh, membantu kinerja otak serta mengatasi sejumlah penyakit kronis.
- Bakmi Nyemek
Bakmi nyemek mirip dengan bakmi kuah, tetapi kuahnya sedikit. Istilah nyemek berasal dari bahasa Jawa Sumpiuh yang diartikan tidak basah tidak kering.
Mungkin tengah-tengahnya antara bakmi kuah dan bakmi goreng. Bahan utama bakmi nyemek adalah mie basah, kol, sawi hijau, daun bawang, udang, baso sapi, tomat serta telur.
Bumbu bumbunya cukup sederhana terdiri dari bawang merah,bawang putih, kemiri, cabe merah, garam dan merica bubuk. Bakmi nyemek tidak bisa dimungkiri telah menjadi ikon kuliner daerah Banyumas. Selain dijual di warung sepanjang jalan penghubung antara wilayah Banyumas dengan kota kota lainnya di Jawa Tengah, hidangan ini disajikan pula di hotel hotel serta cafe – cafe seantero kawasan Banyumas.
- Kluban
Kluban merupakan makanan tradisional yang terdiri dari kacang panjang, tauge, daun kacang, dicampur dengan kelapa parut pedas. kluban yang disajikan di piring dan menuangkan dengan bothok sup (terbuat dari santan dengan tahu, tempe) dan ditambahkan sambal atau chip untuk menyelesaikannya.
- Jenang Jaket
Terbuat dari beras ketan, jenang jaket ini merupakan salah satu makanan khas Banyumas yang sangat digemari bahkan sering menjadi oleh-oleh wisatawan yang datang ke sana. Banyak digemari oleh para wisatawan yang berkunjung ke Banyumas karena jenang jaket ini memiliki rasa mais, legit, serta tekstur yang sangat lembut.
Kata “Jenang Jaket” ini sebenarnya merupakan sebuah akronim dari “jenang asli ketan”. Biasnaya masyarakat asli Banyumas menghidangkan jenang jaket ini pada acara tertentu seperti hajatan, resepsi pernikahan, syukuran, dan acara lain sebagainya.
- Sate Suhada
Sate Suhada menjadi kuliner Purwokerto lainnya yang patut dicoba. Makanan ini terbuat dari potongan daging kambing yang mempunyai cita rasa lezat dan menggugah selera. Daging kambing yang digunakan adalah daging kambing muda sehingga membuat dagingnya akan terasa sangat empuk. Sate ini ditambahkan dengan saus kacang yang semakin melengkapi kenikmatannya.
- Sahoun
Sahoun adalah makanan yang terbuat dari tepung beras dan tepung tapioka dan bentuknya mirip dengan kwetiau. Dengan demikian, tentu bisa dibayangkan berbentuk mirip mi namun dengan ketebalan yang jauh lebih besar.
Kendati mirip kwetiau, sahoun punya ukuran yang lebih tebal. Sahoun yang berbentuk seperti gulungan tersebut, kemudian dipotong-potong menyerupai ukuran kwetiaw dan lebih tebal. Setelah dipotong, sahoun dimasukkan kedalam panci kuah untuk direbus sebentar agar tidak lengket.
Sahoun kemudian disajikan dalam mangkok, dipadupadankan dengan kuah segar yang berasal dari kaldu ayam asli, kecap asin, lalu diberi suwiran daging ayam. Tak ketinggalan diberi taburan daun bawang dan sambal merah menjadi pelengkapnya.
Uniknya, sahoun dan suwiran ayam yang digunakan sebagai bahan utamanya tidak diberi bumbu. Ayamnya merupakan ayam rebus, begitupula dengan Sahoun. Hidangan ini juga sama sekali tidak menggunakan minyak dalam pembuatannya maupun penyajiannya.
Kekuatan cita rasa pada hidangan ini terletak pada kuah kaldu ayam gurih yang disiramkan pada mangkok berisi Sahoun dengan pelengkapnya. Ketika kuah disiramkan maka rasa yang ada pada kuah akan meresap kedalam sahoun dan suwiran ayam, serta lebih nikmat jika ditambah dengan sambal merah.
- Cimplung
Olahan singkong yang satu ini memang sangat unik. Karena proses pembuatannya yang direbus di dalam air nira, hidangan ini sering dijuluki singkong mandi gula. Namun masyarakat Banyumas biasa menyebutnya cimplung, yang artinya masuk ke dalam air.
Bahan yang digunakan untuk membuat cimplung ini bermacam-macam, diantaranya ketela pohon (budin), kelapa muda (dawegan), keladi (tales). Proses pembuatan cimplung juga sangat mudah, bahan-bahan di atas setelah dicuci dan dibersihkan (dikupas) tinggal dimasukan saja ke rebusan air nira yang sudah mendidih. Makanan tradisional Cimplung sangat cocok dimakan hangat-hangat disertai dengan minum kopi.
- Kue Manco
Kuliner khas Banyumas selanjutnya yakni Kue Manco. Manco ketan biasanya berbahan dasar tepung beras yang dibentuk seperti tabung kecil.
Pada bagian tengahnya terdapat rongga dan dilapisi kroto. Sedangkan manco wijen juga terbuat dari adonan tepung beras ketan yang tipis. Dibentuk bulat, segi tiga ataupun kotak. Bagian tengah Manco wijen ini juga kopong.
Bedanya dengan Manco ketan, seluruh permukaan Manco wijen dilapisi dengan gula merah cair, kemudian dilapisi lagi dengan wijen. Jajanan yang bertekstur renyah, manis, dan agak lengket ini sudah terkenal sejak lama.
Kue manco konon berasal dari China, dan dulu, manco sering disajikan saat acara lamaran orang Tionghoa. Kini, kue manco masih selalu hadir dalam acara hajatan di Purbalingga.