Nuzulul Qur’an : Menyelami Kisah Turunnya Alquran

Nuzulul Qur'an : Menyelami Kisah Turunnya Alquran
(Gambar : istockphoto.com)

Jatengkita.id – Salah satu keistimewaan bulan Ramadan adalah peristiwa turunnya Alquran yang dikenal sebagai Nuzulul Qur’an. Peristiwa ini merupakan momen penting dalam sejarah Islam karena menandai awal dari wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi umat manusia.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang sejarah, proses, dan makna Nuzulul Qur’an serta bagaimana peristiwa ini terus menjadi bagian penting dalam kehidupan umat Islam.

  1. Pengertian Nuzulul Qur’an

Secara bahasa, “Nuzulul Qur’an” berasal dari dua kata dalam bahasa Arab, “Nuzul” yang berarti “turun” dan “Alquran” yang berarti “bacaan” atau kitab suci umat Islam. Maka, Nuzulul Qur’an berarti turunnya Alquran dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan Malaikat Jibril.

Peristiwa ini terjadi pada malam yang sangat istimewa di bulan Ramadan, yang dikenal sebagai Lailatul Qadar atau “Malam Kemuliaan”. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT,

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan (Lailatul Qadar).” – (QS. Al-Qadr : 1)

  1. Waktu Turunnya Alquran

Menurut para ulama, terdapat dua tahap utama dalam proses turunnya Alquran.

  1. Turun dari Lauhul Mahfudz ke Baitul ‘Izzah

Al-Qur’an pertama kali diturunkan secara keseluruhan dari Lauhul Mahfudz (kitab yang tertulis di sisi Allah SWT) ke Baitul ‘Izzah (langit dunia) pada Lailatul Qadar di bulan Ramadan. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT,

“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang benar dan yang batil).” – (QS. Al-Baqarah : 185)

2. Turun secara bertahap kepada Nabi Muhammad SAW

Nuzulul Qur'an
(Gambar : Pinterest)

Setelah turun ke Baitul ‘Izzah, Alquran kemudian diturunkan secara bertahap kepada Nabi Muhammad SAW selama 23 tahun sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang terjadi pada saat itu.

Proses ini dimulai pada tanggal 17 Ramadan tahun 610 Masehi ketika Rasulullah SAW sedang bertafakur di Gua Hira, dekat Makkah. Saat itu, Malaikat Jibril datang menyampaikan wahyu pertama yang terdapat dalam QS. Al-‘Alaq : 1-5

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, yang mengajarkan (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” – (QS. Al-‘Alaq: 1-5)

  1. Makna dan Hikmah Turunnya Alquran
  • Sebagai Petunjuk Hidup

Alquran adalah pedoman utama bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat. Ia memberikan arahan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari akidah, ibadah, hukum, hingga akhlak.

  • Bukti Kenabian Muhammad SAW

Turunnya Alquran juga menjadi bukti bahwa Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT. Mukjizat terbesar Rasulullah bukanlah kekuatan fisik atau benda, tetapi firman Allah yang abadi.

  • Kemuliaan Lailatul Qadar

Peristiwa Nuzulul Qur’an menunjukkan bahwa Lailatul Qadar adalah malam yang penuh keberkahan. Barang siapa yang menghidupkan malam ini dengan ibadah, maka ia akan mendapatkan pahala yang lebih baik dari seribu bulan.

  • Mengajarkan Kesabaran dan Keteguhan

Alquran diturunkan secara bertahap selama 23 tahun sebagai bentuk kasih sayang Allah SWT kepada Rasulullah dan umatnya. Hal ini mengajarkan bahwa dalam menghadapi kehidupan, diperlukan kesabaran, keteguhan, dan strategi yang baik.

Baca juga : Mengulik Kisah Sukses Habiburrahman El Shirazy, Novelis Jawa Tengah

  1. Perayaan dan Tradisi Nuzulul Qur’an di Berbagai Negara
  • Indonesia
(Gambar : Pinterest)

Di Indonesia, peringatan Nuzulul Qur’an biasanya dilakukan dengan pengajian, ceramah agama, dan tadarus Alquran di masjid-masjid. Di beberapa daerah, ada juga tradisi pawai obor atau lomba hafalan Alquran.

  • Arab Saudi

Di Masjidil Haram (Makkah) dan Masjid Nabawi (Madinah), umat Islam memperingati malam Nuzulul Qur’an dengan salat malam dan itikaf. Banyak umat Islam dari berbagai negara memadati kedua masjid suci ini untuk menghabiskan malam dalam ibadah.

  • Malaysia & Brunei Darussalam

Di Malaysia dan Brunei, pemerintah biasanya mengadakan majlis khas (acara resmi) di masjid-masjid besar yang dihadiri oleh ulama dan pemimpin negara. Kegiatan ini diisi dengan tilawah Alquran dan tausiyah tentang keutamaan Alquran.

  1. Bagaimana Memaknai Nuzulul Qur’an dalam Kehidupan Sehari-hari?

Agar tidak hanya menjadi peringatan seremonial, umat Islam perlu memaknai peristiwa Nuzulul Qur’an dengan mengamalkan isi Alquran dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut.

  1. Membaca dan Memahami Alquran
    Luangkan waktu setiap hari untuk membaca dan memahami makna ayat-ayat Alquran.
  2. Mengamalkan Ajarannya
    Terapkan nilai-nilai Alquran dalam kehidupan, baik dalam hubungan dengan Allah maupun dengan sesama manusia.
  3. Mengajarkan kepada Keluarga dan Generasi Muda
    Bantu anak-anak dan generasi muda memahami Alquran dengan cara yang mudah dan menyenangkan.
  4. Menghidupkan Malam Lailatul Qadar
    Tingkatkan ibadah di 10 malam terakhir Ramadan dengan memperbanyak salat, dzikir, dan sedekah.

Follow akun instagram Jateng Kita untuk informasi menarik lainnya!

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *