Juara Dunia Back to Back, Bagnaia Kunci Kemenangan di Valencia

Bagnaia Juara Dunia
Momen selebrasi Pecco Bagnaia saat memastikan titel juara dunia MotoGP 2023 di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia hari Minggu (26/11/2023). (JOSE JORDAN / AFP)

Jatengkita.id – Valencia menjadi saksi kepastian gelar juara dunia kedua bagi rider Desmosedici, Francesco Bagnaia. Tak hanya itu, tempat spesial ini juga menjadi perayaan besar bagi pabrikan Borgo Panigale, Italia. Pasalnya, Ducati berhasil menyapu bersih tiga gelar bergengsi seperti musim 2022 lalu.

Constructor World Champion lebih dulu diraih setelah kemenangan di Mandalika. Selanjutnya, gelar berhasil digandakan melalui tim Pramac sebagai Team World Champion.

Gelar ini menorehkan sejarah karena Pramac menjadi tim satelit pertama yang keluar sebagai juara. Mahkota ketiga akhirnya diamankan oleh Bagnaia sebagai MotoGP World Champion. Kemenangan gilang-gemilang beruntun ini tentu tak alpa dari kemasyhuran insinyur Ducati, Luigi Dall’igna.

Valencia sendiri sudah langganan menjadi seri pamungkas MotoGP selama belasan kali. Alasan pemilihannya bisa dimungkinkan karena track layout yang menarik dan iklim yang bersahabat untuk balapan.

Diketahui, sirkuit bernama Ricardo Tormo ini memiliki trek tikungan berlawanan arah jarum jam. Selain itu, mengutip sebuah sumber, komentator MotoGP Nick Harris mengungkap bahwa Valencia adalah sirkuit paling menantang di antara sirkuit lain di Eropa.

Jalannya Race

Menjadi seri penentu kejuaraan antara Bagnaia dengan Jorge Martin, penggemar tentu mengharapkan banyak drama dan plot twist yang menampilkan skil dan strategi rider di atas lintasan. Siapapun pemenang dalam seri ini, sorotan kamera tetap akan mengarah pada rivalitas keduanya.

Diawali dari Sabtu, Martin tampil sangat cepat dan memenangi balapan. Sementara itu, kompetitornya, Bagnaia harus finish di posisi kelima. Hasil ini mempersempit jarak poin menjadi hanya 14.

Balapan hari Minggu menjadi “balapan yang tak bisa dilewatkan”. Kejutan pertama datang beberapa waktu sebelum main race dimulai.

Pole position yang diisi oleh Vinales harus dikorbankan karena ia mendapat penalti dari FIM akibat mengabaikan instruksi keluar lintasan karena motornya mengalami masalah teknis. Ia dihukum turun tiga posisi sehingga harus memulai balapan dari  posisi empat. Karena itu, pole position dilimpahkan kepada Bagnaia yang awalnya ada di grid kedua. Hal ini tentu menjadi keuntungan bagi Bagnaia karena memiliki pace yang bagus yang memungkinkan bisa finish dengan bagus juga.

Drama berlanjut saat balapan dimulai. Baru memasuki putaran pembuka, Bezzecchi menjadi rider pertama yang crash setelah kejadian senggolan dengan Marquez. Ia marah dan FIM memutuskan kejadian itu hanya insiden biasa.

Martin yang memulai start dari posisi keenam gigih  menggeber motornya dan bisa merangsek menyusul Bagnaia. Di lap ketiga, Ia mencoba melakukan manuver dan terjadi slip stream yang menyebabkan ia dan Pecco bersenggolan. Ia melebar dan disalip rider lain, sehingga turun di posisi delapan.

Masih terus mengejar dengan agresifitas yang lebih meningkat, puncaknya adalah lap keenam. Ia mencoba menyalip Marquez dari posisi dalam, namun ia terlalu terburu-buru keluar tikungan dengan menegakkan motornya, sehingga ia menabrak rider Honda itu. Ia jatuh dan Marquez terpental dari motornya.

Dengan tragedi ini, Bagnaia dipastikan menjadi juara dunia detik itu juga. Sempat turun ke posisi tiga, Bagnaia kembali fokus pada balapan dan mengejar dua rider KTM yang menyalipnya. Binder yang berada di posisi dua mendapat hukuman long lap penalty dan turun posisi, sehingga Bagnaia bisa mengambil alih posisi dua.

Tak berhenti disitu, drama berlanjut saat balapan memasuki putaran kesembilan belas. Miller yang memimpin balapan justru crash dan Bagnaia akhirnya menjadi yang terdepan lagi.

Posisi puncak kini dihuni oleh Bagnaia, Zarco, dan Fabio Di Giannantonio. Saat balapan menyisakan dua putaran akhir, Di Giannantonio berhasil mendahului Zarco dan lanjut melakukan overtake pada Bagnaia namun gagal. Hingga balapan berakhir, posisi finish dipatenkan oleh Bagnaia, Di Giannantonio, dan Zarco.

Namun, beberapa waktu kemudian, FIM mengumumkan bahwa Di Giannantonio menggunakan tekanan di bawah standar saat balapan, sehingga ia diganjar penalti tiga detik. Hukuman ini mengakibatkan dia turun posisi dan podium akhir seri Valencia 2023 kelas MotoGP dipegang oleh Bagnaia, Zarco, dan Binder. Sejak balapan mulai hingga selesai, terhitung sebanyak delapan rider crash dengan kecepatan tinggi.

Hasil di Valencia ini menjadi hasil sempurna yang tidak lebih Bagnaia inginkan. Total musim ini, ia meraih tujuh kali kemenangan, 15 kali podium, tujuh pole positions, dan empat kemenangan balapan sprint. Ia mencatatkan rekor sebagai rider ketiga setelah Valentino Rossi dan Marc Marquez yang menjadi juara dunia dua kali berturut-turut. Selain itu, Bagnaia juga menjadi rider Ducati yang menyabet juara dunia terbanyak.

Forza Ducati!

Baca Juga Drama Manis Motegi Antar Marquez ke Podium Temani Elit Ducati 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *